Mengenal Sejarah Tradisi Rebo Wekasan di Indonesia, Memperingati Hari Rabu Terakhir pada Bulan Safar

- 20 September 2022, 19:10 WIB
Ilustrasi. Berikut ini adalah sejarah tradisi Rebo Wekasan di Indonesia, momen memperingati hari Rabu terakhir di pada bulan Safar.
Ilustrasi. Berikut ini adalah sejarah tradisi Rebo Wekasan di Indonesia, momen memperingati hari Rabu terakhir di pada bulan Safar. /PEXELS/Pok Rie/

Lebih lanjut diterangkan bahwa hadist tersebut menjawab dengan perintah untuk tidak mencela waktu dan ketetapan Allah.

Tidak hanya itu, dianjuran juga untuk tetap beriman kepada qadha dan qadar-Nya.

Sehingga, banyak ulama yang menyebut dengan istilah Shafar al-Khair atau bulan Shafar yang baik. Artinya, bulan Safar juga termasuk bulan yang baik.

Baca Juga: Waspada! Serangan Penyakit Ini Cepat Menular pada Pria atau Wanita dan Tidak Kenal Usia, Ini Cara Mencegahnya

Sudah lama sejumlah masyarakat Indonesia menjalankan tradisi Rebo Wekasan, hal tersebut biasanya dilakukan dengan menggelar majelis.

Bahkan tradisi Rebo Wekasan juga biasanya ada agenda salat, dzikir, doa, dan tabarruk.

Dalam tradisi Rebo Wekasan tersebut bertujuan untuk memohon turunnya kebaikan dan perlindungan dari segala macam musibah kepada Allah SWT.

Selain itu, ada yang meyakini bahwa tradisi Rebo Wekasan bia menolak bala, karena pada bulan Safar Allah menurunkan 500 macam penyakit.

Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Ayam, Anjing, Babi Hari Ini, Hati-Hati dengan Miskomunikasi

Meskipun demikian, mayoritas masyarakat di Indonesia yang menggelar tradisi Rebo Wekasan mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk dzikir dan berdoa untuk meminta perlindungan maupun memohon ampunan.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Jabar NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x