Hal serupa juga berlaku untuk masturbasi atau upaya memperoleh kepuasan seksual tanpa berhubungan intim.
Widi mengatakan, masturbasi sama seperti menonton film porno bisa menurunkan hasrat seksual seseorang.
Bahkan di sisi lain, aktivitas menonton film porno juga bisa menganggu hubungan dengan pasangan.
Hal ini merujuk kepada hasil sebuah studi dalam jurnal Neuropsychopharmacology pada tahun 2013 dan 2017 seperti dikutip dari Medical News Today.
Penelitian itu menemukan pornografi menciptakan ekspektasi seks yang tidak realistis.
Di antara partisipan studi laki-laki, kebiasaan menonton film porno dikaitkan dengan kepuasan seksual yang lebih sedikit. Menurut peneliti, mengakses pornografi relatif mudah, dan membutuhkan usaha yang jauh lebih sedikit daripada berinteraksi dengan pasangan.
Bagi sebagian orang, ini dapat berkontribusi pada siklus yang tidak sehat dengan pornografi menyebabkan masalah dalam suatu hubungan, membuat orang tersebut semakin bergantung pada pornografi untuk mencapai kepuasan seksual dan menghindari berhubungan intim.
Kendati begitu, film biru mungkin tidak masalah bagi pria yang secara alam bawah sadar masih bisa membedakan ekspektasi saat berhubungan seksual dengan pasangan dan adegan di dalam film.