Bisakah Kita Berpikir Tanpa Menggunakan Bahasa? Ini Hasil Penelitian Russell Hurlburt dan Evelina Fedorenko

- 21 Juni 2022, 20:44 WIB
Bisakah Kita Berpikir Tanpa Menggunakan Bahasa? Ini Hasil Penelitian Russell Hurlburt dan Evelina Fedorenko
Bisakah Kita Berpikir Tanpa Menggunakan Bahasa? Ini Hasil Penelitian Russell Hurlburt dan Evelina Fedorenko /PIXABAY/Qu Ji

Baca Juga: Tes IQ: Hanya 1 dari 50 Orang Bisa Jawab, Teka-teki Rumit Ini Akan Membuat Otak Berpikir Keras

Mempelajari bahasa dan kognisi sangat sulit, sebagian karena sangat sulit untuk dijelaskan. "Orang-orang menggunakan kata-kata yang sama untuk menggambarkan pengalaman batin yang sangat berbeda," kata Hurlburt

Misalnya, seseorang mungkin menggunakan kata-kata serupa untuk menceritakan pemikiran visual tentang parade gajah merah muda seperti yang mereka lakukan untuk menggambarkan monolog batin mereka yang non-visual dan berpusat pada gajah.

Masalah lainnya adalah sulit untuk mengenali pemikiran bebas bahasa sejak awal. “Kebanyakan orang tidak tahu bahwa mereka terlibat dalam pemikiran yang tidak disimbolkan," kata Hurlburt, "Bahkan orang-orang yang sering terlibat di dalamnya."

Karena orang begitu terperangkap dalam pikirannya sendiri dan tidak dapat secara langsung mengakses pikiran orang lain, maka kita dapat tergoda untuk berasumsi bahwa proses berpikir yang berlangsung di dalam kepala kita sendiri bersifat universal.

Baca Juga: Diam dan Berpikir! Beginilah Gaya Kepemimpinan Messi Kapten Argentina di Piala Dunia

Namun, beberapa laboratorium, seperti Fedorenko, sedang mengembangkan cara yang lebih baik untuk mengamati dan mengukur hubungan antara bahasa dan pikiran.

Teknologi modern seperti pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) dan mikroskop memberi para peneliti gambaran yang cukup bagus tentang bagian mana dari otak manusia yang sesuai dengan fungsi yang berbeda.

Misalnya, para ilmuwan sekarang tahu bahwa otak kecil mengontrol keseimbangan dan postur, sedangkan lobus oksipital menangani sebagian besar pemrosesan visual.

Dalam lobus yang lebih luas ini, ahli saraf telah mampu memperkirakan dan memetakan wilayah fungsional yang lebih spesifik yang terkait dengan hal-hal seperti memori jangka panjang, penalaran spasial, dan ucapan.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Livescience


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah