Tata Cara Sholat Tarawih di Bulan Puasa Ramadhan, Lengkap Beserta Niat dan Doanya

- 2 April 2022, 16:00 WIB
Potret sholat sunnah tarawih yang dilakukan saat pandemi Covid-19/@masjid_sabiluljannah
Potret sholat sunnah tarawih yang dilakukan saat pandemi Covid-19/@masjid_sabiluljannah /

JURNAL SOREANG - Sholat Tarawih atau disebut Teraweh, Taraweh, atau Tarwih adalah salat sunah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan.

Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari Tarwihat yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat".

Waktu pelaksanaan sholat sunah ini adalah selepas sholat Isya dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid. Sholat Tarawih merupakan sholat sunnah yang hanya ada dibulan puasa.

Baca Juga: Jadwal Layanan Mobil SIM Keliling Kabupaten Bandung 04 April - 10 April 2022

Sholat ini merupakan sholat yang dilakukan beberapa rakaat dengan membaca surah pendek dengan diakhiri witir di akhir.

Waktu pelaksanaan sholat tarawih adalah selepas sholat Isya dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid.

Rakaat dalam sholat tarawih memiliki persepsi berbeda beda, ada yang hanya melakukan 8 saja ada juga yang 20 rakaat.

Untuk total rakaat pada umumnya adalah 11 dengan formasi 2 rakaat sholat 4 kali dengan 3 witir ataupun 2 rakaat sholat 10 kali dengan 3 witir.

Baca Juga: Undian Piala Dunia 2022, Pelatih Inggris Gareth Southgate Menilai Tim di Grup B Harus Diwaspadai

Penggunaan versi yang mana saja tidak apa apa tergantung keyakinan kita dalam memilih dan alasan atas dasar apa pemilihannya.

Keutamaan sholat tarawih adalah untuk mendapat ampunan dari Allah terhadap dosa-dosa seorang muslim di masa lalu.

Melaksanakan salat tarawih secara berjamaah juga dihitung sama dengan mengerjakan sholat tahajud semalam penuh.

Baca Juga: Catat! Jadwal Fase Grup Piala Dunia 2022 Qatar, 21 November - 02 Desember 2022 dengan Total 48 Pertandingan

Tata Cara Sholat Tarawih

1. Mengucapkan niat sholat tarawih dua rakaat sesuai posisinya (sebagai imam atau makmum)

Niat untuk Imam

Ushalli sunnatan Tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaan imaman lillahi ta’ala

Artinya: " Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT".

Niat untuk Makmum

Ushalli sunnatan Tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaan makmuman lillahi ta’ala

Artinya: " Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT" .

Baca Juga: Pengusutan Aliran Dana Kasus Binary Option, Polisi Ungkap Ibu Indra Kenz Terima Uang Rp1 Miliar untuk Berobat

2. Takbiratul ihram dan bersamaan dengan mengucap takbir
3. Membaca Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an
4. Rukuk
5. Itidal
6. Sujud pertama
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua
9. Duduk istirahat atau duduk sejenak
10. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua
11. Melakukan hal yang sama seperti rakaat pertama (mulai dari baca Al-Fatihah hingga sujud kedua)
12. Duduk tasyahud akhir dan salam pada rakaat kedua.
13. Kemudian kembali melaksanakan sholat tarawih 2 rakaat dengan satu salam hingga 10 kali
15. Tutup dengan sholat witir 3 rakaat

14. Bacaan Setelah Sholat Tarawih

Baca Juga: Finis di Urutan Kedua, Persib Bandung Bertekad untuk Raih Juara Liga 1 Musim Depan, Ini Kata Robert Alberts

"Allahummaj’alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lish-shalati hafidhin. Wa liz-zakati fa’ilin. Wa lima ‘indaka thalibin. Wa li ‘afwika rajîn. Wa bil-huda mutamassikin. Wa ‘anil laghwi mu’ridlin. Wa fid-dunya zahdin. Wa fil ‘akhirati raghibin. Wa bil-qadla’I radlin. Wa lin na’ma’I syakirin. Wa ‘alal bala’i shabirin. Wa tahta liwa’i muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyamati sa’irina wa alal haudli waridin. Wa ilal jannati dakhilin. Wa minan nari najin. Wa ‘ala sariirl karamati qa’idin. Wa bi hurun ‘in mutazawwijin. Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin. Wa min tha’amil jannati akilin. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syaribin. Bi akwabin wa abariqa wa ka’sin min ma’in. Ma’al ladzina an’amta ‘alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada’i wash shalihina wa hasuna ula’ika rafîqan. Dalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi ‘aliman. Allahummaj’alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakah minas su’ada’il maqbulin. Wa la taj’alna minal asyqiya’il mardudin. Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma’in. Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillâhi rabbil ‘alamin."

Baca Juga: DIPREDIKSI! Drawing Piala Dunia 2022: Ini Negara yang Berpotensi Lolos ke Babak 16 Besar

Artinya: "Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), Yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Baca Juga: Waduh! Hasil Undian Fase Grup Piala Dunia 2022: Uruguay Jadi Mimpi Buruk Portugal?

16. Bacaan Setelah Witir

"Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daaimaan, wanas’aluka qalban khaasyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shaadiqon, wanas’aluka ‘amalan shaalihan, wanas’aluka diinan qayyiman, wanas’aluka khairan katsiran, wanas’alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’aluka syukra ‘alal ‘aafiyati, waanas’alukal ghinaa’a ‘aninnaasi. Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu’anaa watadhorru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. Washallallaahu ‘alaa khairi khalqihi muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin."

Artinya: "Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyu', ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar,amal yang shalih, agama yang lurus, kebaikan yang banyak.kami mohon kepada-Muampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesaama manusia. Ya Allah, tuhan kami terimalah dari kami: shalat, puasa, ibadah, kekhusyu'an, rendah diri dan ibadaha kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad s.a.w, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semestra alam."***

Editor: Handri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah