Masya Allah! Nabi yang ma’sum, Nabi yang paling takwa, Nabi yang paling dekat dengan Allah. dipuji, dijamin surga. Masih mencoba meningkatkan kualitasnya.
Sehingga beliau ingin dinilai terbaik oleh Allah, kelak Sya’ban itu tiba. Dan Nabi mencontohkan tingkat tingginya, apa itu?
Yaitu puasa, dalam puasa kita akan terbiasa menjaga dua hal: Satu, menjaga amal sholeh kita. Supaya amal sholeh kita kosnsisten ditingkatkan.
Karena itu, saat puasa kita senang baca Al-Qur’an, senang sedekah, itu sudah otomatis.
Baca Juga: Kata Ustadz Adi Hidayat Kalau Mau Dikejar Rezeki, Berinfak dan Sedekah kepada Orang Ini
Dua, menjaga diri. Yang pertama menjaga amal sholeh ditingkatkan. Yang kedua, menjaga diri untuk tidak beramal salah.
Makanya, orang-orang puasa yang beriman, puasa itu pasti menjaga diri dari perbuatan maksiat. Karena minimal dia takut batal puasanya.
Karena itu, orang puasa itu amalannya cenderung baik. Nah, kalau sudah baik disampaikan kepada Allah dalam keadaan yang terbaik.
Ya Allah, si fulan hamba-Mu puasa. Ya Allah, si fulan sedang membaca Al-Qur’an. Ya Allah, saat ini si fulan sedang sedekah.