JURNAL SOREANG - "Kadang saya semangat beribadah dan hampir melupakan dunia, tapi ada yang bilang bahwa dunia itu harus disyukuri yaitu dengan menikmatinya. Jadi bagaimana sebenarnya kita harus menyikapi dunia?" Kata seorang jemaah.
Menurut Ustaz Aam Amiruddin, agar bisa proporsional menyikapi dunia, kita harus memahami hakikat dunia.
Dunia berasal dari kata danaa artinya sesuatu yang dekat. Jadi dunia artinya sebentar atau sesaat alias tidak abadi.
Ini mengandung makna bahwa apa pun yang terjadi di dunia itu sifatnya sebentar, nikmat dunia itu sebentar begitu pula sengsara dunia itu sesaat.
Baca Juga: Inilah Alasannya Mengapa Kita Harus Merasa Diawasi Allah SWT, Berikut Penjelasan Ustaz Aam Amiruddin
Karena itu Allah mengingatkan bahwa dunia itu hanya permainan dan panggung sandiwara.
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Q.S. Al Ankabut 29: 64)
Walaupun Allah SWT telah mengingatkan bahwa nikmat kehidupan dunia itu semu, sesaat, dan hanya permainan, namun banyak manusia yang tertipu dengan gemerlap dunia.
Karena sifat manusia disabdakan Rasulullah saw., yang rakus sebagaimana Ibnu Abbas r.a. berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda,