Karenanya, berlindung dari sifat dengki merupakan sebuah keniscayaan atau keharusan. Bukan sekadar berlindung dari dengkinya orang lain terhadap diri kita, namun kita pun wajib memohon agar dijauhkan dari sifat dengki terhadap orang lain.
Sungguh naif kalau kita mohon perlindungan kedengkian orang lain terhadap disebutkannya kata ilmu dengan berbagai pecahannya sebanyak 780 kali.
Allah swt. mengangkat derajat orang yang berilmu dan beriman (Q.S. Al Mujadilah 58: 11). Kemudian, yang paling takut pada Allah adalah orang orang yang berilmu (Q.S. Faathir 35: 28).
Baca Juga: Bolehkah Menonton Acara Gosip di Televisi Seperti Infotainmen? Ini Jawaban Ustaz Aam Amiruddin
Berbekal ruh inilah, kemudian kaum Muslimin generasi awal membangun pondasi peradaban untuk bisa mandiri.
Karena kemandirian merupakan suatu keniscayaan untuk bisa melaksanakan ajaran Islam secara utuh (Q.S. An-Nisa 4: 141).
Akhirnya, fakta historis menunjukkkan bahwa dengan semangat Qurani, selama beberapa abad para ulama dan saintis Muslim menjadi pelopor ilmu, pembawa obor pengetahuan.
Baca Juga: Dua Kunci Sukses Hidup di Dunia dan Akhirat, Apa Saja Ya? Berikut Penjelasannya Ustaz Aam Amiruddin
Dengan karya-karya mereka dijadikan yang texbook atau handbook di Eropa selama beberapa abad, sehingga kaum Muslimin benar-benar menduduki jabatan khalifah fil ardh.
Mampukah kita mengulangi kesuksesan ini? Insya Allah. ***