Inilah Pemimpin yang Tidak Mencium Bau Surga! Simak Ulasannya

- 9 Februari 2022, 15:13 WIB
Inilah pemimpin yang tidak akan mencium bau surga/ instagram @avisyahrani_
Inilah pemimpin yang tidak akan mencium bau surga/ instagram @avisyahrani_ /

JURNAL SOREANG – Pemimpin mempunyai tugas dan kewajiban yang sangat berat. Seorang pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban di dunia dan akhirat.

Menjadi pemimpin bukanlah suatu tugas yang mudah. Karena pada hakikatnya, menjadi pemimpin adalah amanat dari Allah SWT. Oleh karena itu, harus kita jalani dengan sepenuh hati dan dengan tanggung jawab.

Pemimpin yang ikhlas karena Allah saat melaksanakan tugasnya atau amanatnya, dengan sesuai syariat akan mendapatkan kebahagiaan. Menjalakan tugas yang selalu mengharap akan ridho Allah SWT.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Here’s Your Perfect – Jamie Miller, I'm The First To Say That I'm Not Perfect

Namun pemimpin yang ingkar, bukan bekerja atas dasar karena Allah SWT, melainkan hanya karena hawa nafsu dan kesenangan dunia saja, akan mendapatkan kesengsaraan. Baik itu di dunia maupun di akhirat. Naudzubillahhimindzalik!

Seperti yang dilansir dari laman Instagram khalidbasalamahofficial, yaitu:

“Maka Nabi SAW mengingatkan dalam hadist, tidaklah seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allah untuk memimpin bawahannya yang pada hari kematiannya ia masih berbuat curang atau menipu rakyatnya, melainkan Allah mengharamkan surga atasnya, (HR. Muslim),” kata Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: Profil dan Biodata Marc Marquez yang Mendapat Julukan 'Baby Alien’ Siap Menjajal Sirkuit Mandalika

Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya neraka (HR Ahmad).

“Akan ada setelahku nanti para pemimpin yang berdusta. Barangsiapa masuk pada mereka lalu membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan mendukung kezaliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak bisa mendatangi telagaku (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka (penguasa dusta) itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kezaliman mereka, maka dia adalah bagian dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telagaku (di hari kiamat),” (HR. Ahmad dan An-Nasa'i)

“Jadi coba anda renungi baik-baik jika ada dalil-dalil seperti ini, supaya kita tahu ada tanggung jawabnya disini,” ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: Mengejutkan! Panji Menemukan 2 Sarang Ular di Rumah Baim Wong : Jangan Cari Pawang Ular di Internet

Lalu bagaimana dalam menghadapi pemimpin yang zalim? Seperti terdapat pada hadist di bawah ini,

“Dan kami tidak memandang bolehnya memberontak kepada para pemimpin dan pemerintah kami, meskipun mereka berbuat zalim. Kami tidak mendoakan kejelekan kepada mereka. Kami tidak melepaskan diri dari ketaatan kepada mereka dan kami memandang ketaatan kepada mereka adalah ketaatan kepada Allah sebagai suatu kewajiban, selama yang mereka perintahkan itu bukan kemaksiatan (kepada Allah). Dan kami doakan mereka dengan kebaikan dan keselamatan,” (Al-Imam Abu Ja'far Ath-Thahawi Al-Hanafi, dalam Al-Aqidah Ath-Thahawiyah)

Wallahualam.***

Editor: Sam

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah