Network
JURNAL SOREANG - Seorang kepala rumah tangga tidak boleh menenaltarkan keluarganya, Kekikiran dan kepelitan adalah masalah yang relatif, yang parameternya berbeda-beda untuk tiap-tiap orang.
Rumah tangga teladan adalah rumah tangga yang berdiri kokoh diatas tiang Sakinah (ketentraman), cinta dan kasih sayang.
Tapi tidak semua itu bisa dirasakan oleh setiap keluarga, ada kalanya kita mempunyai pasangan yang ditakdirkan untuk menguji keimanan kita sebagai isteri.
Baca Juga: Simak! Isteri Jangan Menceritakan Perempuan Lain kepada Suami, Kalau Tidak Mau Mengalami Ini!
Zaman sekarang kebutuhan keluarga yang semakin bertambah, dengan jumlah pengeluaran yang ada, Oleh karena itu distribusi keuangan dalam Islam harus sesuai dengan kaidah:
"Orang yang mampu hendaknya memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.
Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan dengan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya". (Ath-Thalaq 7).
Suami yang kikir berbahaya terhadap keutuhan bangunan rumah tangga, dan Islam memperingatkannya dengan keras. Sabda Nabi SAW: "Cukup berat dosa seseorang yang menelantarkan siapa siapa yang menjadi tanggungannya". (HR Abu Dawud, Muslim, dll).
Baca Juga: Ingat! 4 Hal Kebiasaan Ini Jangan Dilakukan Para Istri Ketika Selesai Datang Bulan
"Sesungguhnya Allah akan menanyakan kepada tiap-tiap pemimpin terhadap mereka yang dipimpinnya, apakah dipeliharanya atau disia-siakan, tidak terkecuali tentang anggota keluarganya". (HR Ibnu Hibban).
