JURNAL SOREANG - Kesalahan paling besar yang dikerjakan orang yang sakit adalah tatkala dia meninggalkan seluruh kewajiban shalatnya. Ini adalah kesalahan besar.
Sebab, syariat tetap berlaku untuknya dan telah memberinya banyak keringanan dalam tata cara pelaksanaan semua shalat.
Sebagaimana dikutip JURNAL SOREANG dalam Buku 400 kesalahan dalam Shalat. Berikut ulasannya.
Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan bagi dirinya untuk meninggalkan shalat sampai kapan pun. Jika tidak mampu berwudhu atau sampai tidak mampu mandi junub, maka dia diperbolehkan hanya bertayamum saja (jika air itu dapat menambah rasa sakitnya atau dapat menyebabkannya mati jika memakainya).
Baca Juga: Mengapa Selera Makan Hilang Saat Sakit? Ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Jika tidak mampu shalat dengan berdiri, maka dia boleh mengerjakannya dengan duduk. Jika tidak mampu dengan duduk, maka dia boleh shalat dengan berbaring seraya memberi isyarat ketika rukuk dan sujud.
Syaikh Al-Albani menukil sifat shalat orang yang sakit di dalam kitab Shifat Shalat Nabi dan memaparkan beberapa hadits, di antaranya:
Imran bin Hushain berkata, "Saya dulu mengidap penyakit sembelit, lalu kutanyakan hal itu kepada Rasulullah dan beliau menjawab, "Shalatlah dengan berdiri, jika engkau tidak mampu, maka kerjakanlah dengan duduk, dan jika engkau masih tidak mampu, maka kerjakanlah dengan berbaring."
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Alasan Hilangnya Selera Makan Saat Sakit, Kata dr. Zaidul Akbar