Nabi Nuh Bertawasul kepada Nabi Muhammad? Padahal Rasulullah SAW Belum Lahir, Simak Penemuan Ini

- 31 Desember 2021, 22:59 WIB
Ilmuwan Rusia dalam penemuan tulisan Nabi Muhammad pada pelat kayu di kapal Nabi Nuh. Isinya tawassul nabi Nuh ke Nabi Muhammad /Foto tangkapan layar dari YouTube Lensa Aswaja
Ilmuwan Rusia dalam penemuan tulisan Nabi Muhammad pada pelat kayu di kapal Nabi Nuh. Isinya tawassul nabi Nuh ke Nabi Muhammad /Foto tangkapan layar dari YouTube Lensa Aswaja /

JURNAL SOREANG - Bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW bukan hanya dilakukan umat Islam masa kini.

Bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW juga dilakukan oleh Nabi Nuh yang terkenal dengan mukjizatnya sebagai pembuat bahtera.

Bahkan, bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW juga dilakukan Nabi Adam.

Bagaimana kita tahu bahwa Nabi Nuh dan Nabi Adam bertawasul kepada Nabi Muhammad? Padahal saat itu Nabi Muhammad belum lahir ke dunia.

Baca Juga: Masya Allah, Ilmuwan Rusia Terkejut Ketika Temukan Tulisan Nama Nabi Muhammad di Kapal Nabi Nuh

Dikutip Jurnal Soreang dari YouTube Lensa Aswaja, Kamis, 30 Desember 2021, terungkap bahwa pada tahun 1951 para ilmuwan Rusia menemukan tulisan Nabi Muhammad pada pelat kayu di kapal Nabi Nuh.

Pakar bahasa kuno dari Manchester Inggris, Mr. Max telah menerjemahkan kalimat yang tertera pada pelat kayu tersebut yang artinya:

“Ya Allah Penolongku, jagalah tanganku dengan kebaikan dan bimbingan dari dzat-Mu yang suci, yaitu Muhammad , Ali, Fathimah, Shabbar dan Shabbir, karena mereka adalah yang teragung dan termulia. Dunia ini diciptakan untuk mereka, maka tolonglah aku demi nama mereka.”

Pada tulisan itu, Nabi Nuh bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW, Sayidina Ali, Shabbar dan Shabbir, dan Siti Fathimah.

Baca Juga: Benarkah Nabi Nuh dan Nabi Adam Bertawasul kepada Nabi Muhammad? Simak Keterangan Ini

Shabbar dan Shabbir ialah nama lain dari Sayidina Hasan dan Husein, kedua cucu Rasulullah SAW, putra dari Sayidina Ali dan Sayidah Fathimah.

Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, wasilah adalah setiap sesuatu yang dijadikan Allah SWT sebagai sebab untuk bisa lebih dekat dengan-Nya, sekaligus perantara untuk terkabulnya hajat atau doa.

Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.” (QS. Al-Maidah:35).

Baca Juga: Ilmuwan Rusia Bingung, Mengapa Pelat Kayu Bertuliskan Nabi Muhammad di Kapal Nabi Nuh Masih Utuh?

Pada hakikatnya, esensi dari tawasul adalah berdoa kepada Allah SWT, dengan menggunakan perantara. Tujuan dari doa adalah Allah SWT, karena Dia-lah satu-satunya Dzat yang berhak dimintai pertolongan.

Sementara sesuatu yang dijadikan media bertawasul ialah bisa nabi, orang salih, maupun amal perbuatan.

Itu hanyalah perantara untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, sehingga doa yang kita panjatkan bisa diijabah.

Berdasarkan penemuan ilmuwan Rusia itu , maka dapat dikatakan bahwa Nabi Nuh bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada ahlubaitnya.

Baca Juga: Doa Nabi Nuh untuk Ampunan (1)

Hal ini tidaklah mustahil dilakukan Nabi Nuh dengan pengetahuannya yang hidup jauh sebelum Nabi Muhammad SAW diutus, sebab kakek moyang manusia pun, yakni Nabi Adam AS, dikabarkan pernah bertawasul menyebut nama Nabi Muhammad SAW dalam doanya.

Kisah Nabi Adam bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW ini disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwatkan Imam al-Hakim dalam kitab al-Mustadraknya.

Dalam hadis itu diceritakan bahwa tatkala Nabi Adam AS menyesali perbuatannya, yang telah terbujuk rayuan iblis, maka Nabi Adam AS segera bertaubat kepada Allah SWT, meminta ampun dengan menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai wasilah, padahal Nabi Muhammad SAW waktu itu belum lahir ke dunia.

Baca Juga: Doa Nabi Nuh Mohon Tempat Berkah (2)

Nabi Adam AS berkata: “Wahai Tuhanku, dengan derajat yang ada pada Muhammad, aku meminta kepada-Mu, agar Engkau memaafkanku.”

Kemudian Allah SWT berfirman kepada Nabi Adam: “Wahai Adam, dari mana engkau mengetahui Muhammad, sementara Aku belum menciptakannya?”

Nabi Adam berkata: “Wahai Tuhanku, ketika Engkau menciptakan aku, dan Engkau meniupkan ruh-Mu kepadaku, aku mengangkat kepalaku, dan aku melihat pada tiang-tiang penyangga ‘arsy terdapat tulisan Laa ilaha ila Allah Muhammad Rasulullah. Dari sana aku paham bahwa Engkau tidak mungkin menyandarkan nama-Mu pada sesuatu yang lain, kecuali sesuatu itu merupakan makhluk yang paling dicintai di sisi-Mu."

Baca Juga: Percakapan Nabi Nuh dengan Seorang Nenek-nenek Yang Meratapi Anaknya, Ini Pelajaran yang Bisa Diambil

Setelah berkata seperti itu, Nabi Adam AS pun berhasil mendapat ampunan Allah SWT, berkat tawasul yang ia lakukan kepada Nabi Muhammad SAW. Allah SWT membenarkan Nabi Adam AS dan menerima taubatnya.

Allah SWT berfirman kepada Nabi Adam AS, “Engkau benar wahai Adam. Sesungguhnya Muhammad adalah makhluk yang paling Aku cintai. Engkau berdoa kepada-Ku dengan kedudukan yang ada padanya, maka Aku sungguh telah mengampunimu. Seandainya tidak ada Muhammad, niscaya Aku tidak akan menciptakanmu.”

Diriwatkan oleh Imam al-Hakim dalam kitab Al Mustadraknya.

Penemuan pelat kayu bahtera Nabi Nuh yang bertuliskan doa, yang di dalamnya terdapat nama Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, itu membuktikan akan kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Mengejutkan Ilmuwan dan Pakar Dunia, Penemuan Kayu Bahtera Nabi Nuh. Cek Kebenarannya!

Nabi Nuh yang hidup jauh sebelum Nabi Muhammad SAW diutus bertawasul kepada Nabi Muhammad, juga kepada keluarganya, bahkan Nabi Adam pun bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW dalam doanya.

Maka kita sebagai umat-Nya, yang seharusnya lebih pantas lagi untuk bertawasul kepadanya dengan memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada sahabat dan keluarganya.

Semoga penemuan dan bukti ini menambah keimanan dan kecintaan kita kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW sehingga rahmat dan kerdhoan-Nya bisa kita dapatkan di dunia dan akhirat. Aamiin yaa Allah yaa Robbal aalamiin. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Youtube Lensa Aswaja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah