Network
JURNAL SOREANG - Para ilmuwan Rusia terkejut Ketika meihat potongan yang berukuran 10x14 cm itu, kondisinya lebih baik ketimbang potongan kayu yang lainnya.
Setelah memakan waktu yang cukup lama ahirnya, para peneliti tersebut mengambil kesimpulan, bahwa potongan kayu tersebut merupakan bagian dari bahtera Nabi Nuh as, yang terdampar di puncak Gunung calf (Judy).
Dari potongan kayu tersebut, terdapat tulisan dengan huruf kuno. Setelah terbukt potongan dari bahtera Nabi Nuh as, maka timbullah pertanyaan tentang kalimat apakah yang tertera di kayu tersebut.
Baca Juga: Doa Nabi Nuh untuk Ampunan (1)
Tenyata isi dari potongan kayu itu adalah Nabi Nuh Bertawasul kepada nabi Muhammad. Tawasul adalah Wasilah, artinya perantara.
Menurut Said Muhammad Almaliki, "wasilah adalah setiap sesuatu yang dijadikan Alloh SWt, sebagai sebab untuk bisa dekat dengan-NYA, sekaligus perantara untuk terkabulnya hajat atau doa,”
Alloh SWT, berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, Bertakwalah kepada Alloh, dan Carilah wasilah (Jalan) untuk mendekatkan diri kepada-NYA, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-NYA, agar kamu Beuntukng,” (QS. Al-Maidah 5: 35)
Pada hakikatnya, esensi dari tawasul sendiri adalah berdoa kepada Alloh SWT, dengan mengunakan perantara.
Baca Juga: Doa Nabi Nuh Mohon Tempat Berkah (2)
Tujuan dari do’anya adalah kepada Alloh SWT, karena DIA-lah satu-satunya Dzat yang berhak dimintai pertolongan.
Sementara sesuatu yang dijadikan media bertwasul ialah, bisa nabi, orang shalih, maupun amal perbuatan.
Dan itu hanyalah perantara, untuk mendekatkan diri kita, kepada Alloh SWT, sehingga Do’a yang kita panjatkan bisa diijabah.
Akan tetapi kita juga harus tahu, Alloh itu maha melihat, maha mendengar, maha mengabulkan atas doa-doa semua mahluknya, dan maha mendengarkan semua permohonan, dan pasti dikabulkan doa tiap manusia yang bertakwa.
Baca Juga: Doa Nabi Nuh Mohon Ampunan Buat Orangtua
Berdasarkan penemuan ilmuwan Rusia tersebut, maka dapat dikatakan, bahwa nab Nuh as, bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW dan juga ahlulbaitnya.
Hal ini tidak lah mustahil dilakukan oleh nabi Nuh as, dengan pengetahuannya. Yang hidup jauh di zaman sebelum nabi Muhammad SAW diutus.
Sebab kakek moyang manusia saja yakni Nabi Adam as,pun dikabarkan pernah bertawasul menyebut nama Nabi Muhammad SAW dalam do’ana.
Kisah Nabi Adam AS, bertawasul kapada Nabi Muhamad ini, disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam al-Hakim dalam kitab al Mustadraknya.***
