JURNAL SOREANG – Daluang merupakan sebuah nama pohon sekaligus produk dari pohon tersebut. Kulit dari baluang dapat diolah menjadi berbagai macam keperluan.
Selain untuk dijadikan media tulis, daluang juga dipakai untuk bahan pakaian, tas, mahkota penutup kepala, hingga bahan pembuatan wayang beber (khas jawa pada masa kerajaan islam).
Proses pembuatan produk daluang ini meliputi pencucian, perendaman, pemukulan kulit agar melebar, sampai pada tahap penjemuran.
Baca Juga: 3 Fakta Shin Min Ah, Dijuluki Ratunya Bintang Iklan Meski Sifatnya Tak Boleh Ditiru Ya
Sebagai media tulis, daluang yang bernama lain paper mulberry ini, pun termasuk sangat awet (konon bisa bertahan ratusan tahun) sebab proses pembuatannya yang dilakukan secara alami.
Bahkan kertas daluang disebut-sebut setara dengan kertas hanji asal Korea, kertas washi dari Jepang, atau kertas papyrus produk Mesir.
Daluang dalam sejarahnya telah berjasa menjadi media bagi banyak aksara kuno Nusantara, seperti naskah kerajaan hingga Al Quran.
Baca Juga: Di Balik Ketenarannya Sebagai Ratu Yordania Ternyata Rania Sempat Meragukan Kemampuannya Sendiri
Bahkan, menurut temuan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ), Balitbang-Diklat Kementerian Agama (Kemenag), juga disebutkan bahwa Mushaf Al Quran tertua temuan LPMQ juga terbuat dari kulit kayu daluang, tepatnya di Bali.