Dengan keutamaan istighfar itu sehingga para Salaf dan alim ulama terdahulu mencuri waktu untuk beristighfar di mana pun dan kapan pun yang tentu saja bukan di WC atau toilet.
Perbanyaklah mengucapkan *‘Astagfirullah’, ‘Allahummaghfirli’ di sela-sela waktu, di sela-sela kesempatan dan kesibukan, ketika menunggu, ketika naik kendaraan, ketika berjalan kaki, ketika menanti jemputan, dan ketika kita mampu mencuri sedikit waktu yang sangat mahal dalam berbagai kesibukan.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Tiga Penyesalan Sahabat Nabi yang Selalu Shalat di Pojok Masjid
Jika mengingat pesan para salaf (pendahulu ) kita, maka kita sangat malu menisbatkan diri kepada mereka.
Luqmanul Hakim pernah berpesan kepada anaknya,
"Wahai anakku, biasakan lisanmu dengan ucapan Allahummaghfirli ( Ya Allah, ampunilah aku ) karena Allah memiliki waktu-waktu yang tidak ditolak permintaan hamba-Nya di waktu itu.”
Sedangkan Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, "Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah, meja-meja makan, jalan-jalan, pasar-pasar dan majelis-majelis kalian di mana pun kalian berada. Karena kalian tidak tahu kapan turunnya pengampunan Allah” ( Jami’ Al-ulum wal hikam hal. 535, Darul Aqidah, Kairo, cet.1, 1422 H ).***