Network
JURNAL SOREANG - Bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi kita. Bahkan Allah dan para malaikat juga melakukan hal tersebut.
Sebagaimana Allah SWT bersabda yang artinya "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)
Terkait Shalawat ini, ada sebuah kisah di jaman Nabi Musa AS.
Dilansirkan dari kanal YouTube Lensa Aswaja, pernah diceritakan pada zaman Nabi Musa AS, ada seorang lelaki dari kaum Bani Israil yang perbuatannya melewati batas kemaksiatan.
Baca Juga: Ada yang Spesial!! Kode Redeem Free Fire FF 13 Oktober 2021, Berikut Cara Klaimnya
Setiap hari, dia hanya melakukan maksiat dan selalu menzalimi orang disekitarnya.
Suatu ketika lelaki tersebut meninggal dunia. Karena semasa hidupnya dia selalu zalim orang lain, serta selalu berbuat maksiat, maka orang-orang disekitarnya hanya membiarkannya dan menelantarkan mayat orang tersebut.
Kemudian Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi Musa AS agar supaya memandikan dan menshalatkan mayat dari laki-laki ahli maksiat itu.
Setelah menerima perintah Wahyu tersebut, maka Nabi Musa AS langsung bergegas untuk mencari jenazah lelaki tersebut.
Baca Juga: Cara Menyelesaikan Masalah Keuangan Rumah Tangga Bersama Pasangan
Nabi Musa pun menanyakan kepada kaumnya tentang perihal lelaki yang telah diwahyukan Allah itu kepadanya.
Namun ketika Nabi Musa AS menanyakan jasad tersebut kepada seseorang di kampungnya, orang yang ditanyakan itu langsung marah sambil mengatakan lelaki tersebut adalah seseorang yang ahli maksiat yang setiap harinya selalu bermaksiat kepada Allah SWT.
Mendengar hal itu Nabi Musa AS heran dan berfikir mungkin orang yang ditanyakannya tadi salah orang. Sebab mana mungkin Allah SWT menyuruhnya untuk mengurus jenazah lelaki itu jika orang tersebut adalah orang yang ahli bermaksiat.
Baca Juga: Apakah Piala Dunia 2022 Menjadi yang Terakhir Bagi Pemain-Pemain Top Dunia Ini?
Nabi Musa kemudian mencoba bertanya lagi kepada orang lain tentang jenazah seorang lelaki yang diwahyukan Allah SWT.
Namun orang yang kedua juga menjawab dengan jawaban yang sama dan mengatakan bahwa lelaki tersebut adalah seorang ahli maksiat yang kehidupannya sangat buruk dan selalu berbuat zalim.
Nabi Musa AS benar-benar heran dan bertanya kepada Allah SWT Mengapa Allah SWT memerintahkan dirinya untuk mengurusi jenazah seorang lelaki yang dianggap kaumnya sebagai seorang yang ahli maksiat.
Maka Allah SWT menjawab dengan berfirman kepada Nabi Musa, "Itu dikarenakan dia telah membuka kitab Taurat dan dia menemukan nama Muhammad didalamnya, kemudian dia merangkulnya dan menciuminya dan kemudian di bershalawat kepada Muhammad, maka setelah itu aku pun mengampuninya".
Baca Juga: Cai Bing Kontestan 'Girl Planet 999' Dieliminasi Setelah Aktivitasnya Disosial Media
Maksudnya, sebelum meninggal dunia, lelaki itu sempat membuka dan membaca Kitab Taurat, lalu ketika membacanya melihat ada nama Nabi Muhammad yang merupakan seorang nabi akhir zaman yang juga merupakan kekasih Allah SWT.
Dia lantas menciuminya dan bershalawat kepada Nabi Muhammad. Setelah itu Allah SWT mengampuninya karena shalawat yang dibacanya itu sesuai dengan isi kitab Taurat tersebut.
Dari kejadian tersebut Allah SWT menyelamatkan orang tersebut dengan sifat Rahman dan rahimnya, karena membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Ini juga sebagai bentuk kemuliaan Nabi Muhammad SAW karena saat itu Nabi Muhammad belum diutus tapi bershalawat kepada Nabi Muhammad ternyata umat Nabi Musa AS yang ahli maksiat saja dapat diampuni.
Lantas dari kisah ini, apakah pantas kita tidak bersyukur kepada Allah SAW karena telah dijadikan umat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam?***
