Network
JURNAL SOREANG-MUTIARA HIKMAH yang hadir tiap hari ini semoga bisa menjadi perenungan diri atau muhasabah sebagai upaya berkaca terhadap amalan dan memperbaikinya pada hari ini dan selanjutnya.
Sahabat Ali bin Abi Thalib pernahkan berkata,"Sendi yang dapat menegakkan Islam itu ada empat yakni yakin, adil, sabar, dan jihad".
Ulama menafsirkan yang empat itu. Yakin (yaqin) ada dua macam yaitu:
1. beramal dengan ikhlas karena Allah dan tidak mengharapkan suatu kepentingan dunia atau pujian makhluk.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Bekal 'Mudik' ke Akhirat
2. merasa tenang dengan yang telah dijanjikan Allah terutama soal rezeki.
Adil juga ada dua macam yaitu:
1. jika merasa memiliki kewajiban, maka langsung dilaksanakan sebelum dituntut.
2. Apabila mempunyai hak, maka menuntut dengan lunak dan sabar.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH; Terkabulnya Doa dan Makanan Halal
Demikian pula sabar yang memiliki dua macam yakni:
1. sabar menunaikan kewajiban
2. sabar menahan diri dari larangan Allah (berbuat maksiat).
Sedangkan jihad dua macam yaitu:
Baca Juga: Keutamaan Bekerja Keras, MUTIARA HIKMAH Hari Ini
1. jangan lupa dan lengah terhadap musuh (syetan) karena bila kamu lengah, maka syetan tidak akan lengah ibarat serigala di tengah-tengah kumpulan kambing yang akan memakan kambing yang lengah.
2. kebanyakan ujian anak Adam mengenai harta, maka relakan dirimu dengan bagian yang sederhana supaya tidak tertipu olehnya.
Seorang ulama ditanya,"Apakah perbedaan antara yakin dan tawakkal?"
Baca Juga: 7 Kemuliaan yang Ikut Kajian Ilmu, MUTIARA HIKMAH Hari Ini
Dia menjawab, "Yakin percaya kepada Allah SWT dan segala amal yang menyampaikannya ke akhirat, sedangkan tawakkal percara kepada Allah dalam semua usaha di dunia".
Tawakkal juga ada dua macam yaitu:
1. tawakkal mengenai rezeki hingga tidak boleh galau, risau, atau gelisah.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: 10 Sifat Jelek dan Lebih Jelek Bila Jatuh ke Orang Tertentu
2. tawakkal tentang amal dengan merasa tenang dan percaya kepada janji-janji Allah disertai rasa khawatir terhadap amalnya karena belum mengetahui apakah diterima oleh Allah atau tidak.**
