JURNAL SOREANG – Selain dari puasa di bulan Ramadhan yang dihukumi wajib, ada puasa-puasa sunah yang bisa dilakukan di luar bulan tersebut.
Seperti misalnya puasa sunah Tasua dan Asyura di bulan Muharram. Tapi bolehkah berpuasa sementara masih mempunyai hutang puasa wajib?
Lalu, harus didahulukan yang mana antara membayar hutang puasa wajib atau mengqada dengan melakukan puasa sunah?
Baca Juga: Selain Puasa Tasua dan Asyuro, Habib Umar Jelaskan Beberapa Kejadian Besar di Bulan Muharram
Berikut jawaban dari Habib Zaenal Abidin Al-Hamid mengenai harus mendahulukan yang mana antara hutang puasa wajib dengan puasa sunah.
Menurut Habib Zaenal, di dalam kaidah antara yang wajib dan sunah, kita harus mendahulukan yang wajib.
Membayar hutang puasa Ramadhan atau qada puasa Ramadhan adalah hukumnya wajib, seperti dikutip Jurnal Soreang 18 Agustus pada Youtube Moeslim Tv.
Baca Juga: Bolehkah Puasa Sunah Bulan Muharam Tapi Masih Punya Hutang Puasa Wajib? Begini Jawaban Buya Yahya
Berpuasa selain dari bulan Ramadhan dan bukan puasa qada serta nazar hukumnya adalah sunah.
Seperti misalnya puasa Tasua, Asyura, Senin Kamis, sepuluh hari awal bulan Dzulhijah, enam hari puasa bulan Syawal dan yang lainnya.
Lalu, bagaimana jika hendak berpuasa sunah tapi masih ada hutang puasa wajib yang harus diqada?
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat dan Puasa Tasua untuk Makassar dan Sekitarnya, Rabu 18 Agustus 2021
Habib Zaenal Abidin mengungkapkan bahwa kita harus mendahulukan puasa wajib yang harus diqada.
Selain itu, jika mengqada puasa wajib dilaksanakan bertepatan dengan hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa sunah seperti Tasua dan Asyura.
Maka diharapkan juga akan mendapatkan pahala keutamaan selain dari mengqada puasa wajib, juga keutamaan puasa Tasua dan Asyura.***