JURNAL SOREANG- MUTIARA HIKMAH yang hadir tiap hari ini semoga bisa menjadi perenungan diri atau muhasabah sebagai upaya berkaca terhadap amalan dan memperbaikinya pada hari ini dan selanjutnya.
Biasanya kalau kita dimaki, dijelek-jelekkan maupun dihujat tentu akan bereaksi dengan cepat.
Bahkan kalau bisa akan memberikan balasan yang lebih pedas dan lebih hebat lalu kita merasa puas telah melakukan balas dendam.
Baca Juga: Mutiara Hikmah Hari Ini: Saat Nabi Lakukan 'Lelang' Bantu Kaum Papa
Hal ini berbeda dengan sifat dan sikap Nabi Muhammad Saw saat dimaki seseorang.
Alkisah suatu ketika ada seseorang yang memaki Abubakar saat duduk dengan Rasululllah.
Mendengar makian itu, Nabi diam dan juga Abubakar. Namun, setelah orang itu diam, Abubakar menjawab makian tersebut.
Baca Juga: Tanda Takut Seorang Mukmin, Mutiara Hikmah Jumat Ini
Tiba-tiba Nabi SAW beranjak dari tempat duduknya hingga dikejar oleh Abubakar.
Lalu, sahabat yang dicintai nabi itu berkata,"Ya Rasulullah, dia maki-maki saya dan engkau diam. Ketika saya jawab tiba-tiba Engkau pergi."
"Sesungguhnya malaikat telah mengembalikan semua makian orang itu kepadanya ketika engkau diam dan ketika engkau menjawab makian, maka pergilah malaikat itu dan duduk lah syetan. Saya tak suka duduk di tempat duduk bersama syetan," jawab Rasulullah.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Khalifah Umar dan Pelayanan Prima Sang Pelayan Publik
Lalu, Rasululllah bersabda,"Tiga macam semuanya benar.
(1) tidak seorang yang dianiaya lalu memaafkannya karena mengharap ridha Allah melainkan pasti ditambah kemuliaan oleh Allah.
(2) tidak seorang yang meminta-minta karena ingin kaya melainkan ditambah kekurangan (kemiskinan) oleh Allah.
Baca Juga: Nabi Sulaiman dan Kematian Putranya, Mutiara Hikmah Hari Ini
(3) tidak seseorang yang diberi sesuatu lalu ikhlas karena Allah melainkan ditambah banyak oleh Allah."***