Pertama, maksud sabda tersebut adalah kepada orang yang selalu menjaga wudhunya. Sehingga tersebut yang membuat dirinya bercahaya di akhirat nanti.
Kedua, maksud cahaya tersebut bermakna pada esensi dari berwudhu. Karena ketika seseorang berwudhu, orang tersebut mengevaluasi diri dan menjaga dirinya lahir dan batin.
Jadi pada intinya, semuanya tidak berkaitan dengan dilap atau tidaknya air wudhu tersebut.
Semua kembali pada diri masing-masing dan disesuaikan kondisi tertentu, seperti misal kita perlu mengelap air wudhu itu tidak apa-apa.
Atau pun kita menghendaki untuk tidak mengelap air wudhu tersebut, itu pun tidak menjadi persoalan.***