JURNAL SOREANG-Salah satu puasa yang disunnahkan Nabi Muhammad adalah puasa Senin Kamis. Puasa ini dilakukan pada setiap pekan di dua hari tersebut.
Tata cara puasa Sunnah Senin dan Kamis sama saja dengan puasa lainnya.
Yakni diawali dengan niat dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum dan lain-lain.
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat dan Imsak Puasa Senin untuk Yogyakarta dan Sekitarnya, Senin 26 Juli 2021
Keutamaan puasa Sunnah Senin dan Kamis ini di antaranya bisa menghapus kesalahan dan meninggikan derajat.
Selain itu,dua hari tersebut adalah saat amalan diangkat di hadapan Allah sehingga sangat baik untuk berpuasa saat itu.
Sementara dalil-dalil pendukung melaksanakan puasa Senin dan Kamis di antaranya dari ‘Aisyah yang mengatakan,
“Rasulullah Saw biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan hadis ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan hadis ini sahih).
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat dan Imsak Puasa Senin untuk Surabaya dan Sekitarnya, Senin 26 Juli 2021
Sedangkan Usamah bin Zaid berkata, "Aku berkata pada Rasul Saw-, “Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.” Nabi Saw bertanya, “Apa dua hari tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.”
Lalu Nabi Muhammad bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat dan Imsak Puasa Senin untuk Serang Banten dan Sekitarnya, Senin 26 Juli 2021
Sementara keutamaan puasa pada Senin dan Kamis secara umum dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah berikut, Rasulullah Saw bersabda, “Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setia hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim no. 2565).
Semoga dalil-dalil di atas semakin menyemangati kita untuk beramal saleh dan hanya Allah SWT yang akan membalas semua amal baik.***