JURNAL SOREANG - Hari Kiamat merupakan hari kehancuran alam semesta dan segala kehidupan di muka bumi ini.
Di hari kiamat juga, manusia akan kembali dibangkitkannya untuk dihisab amal-amalnya.
Hari kiamat sebenarnya banyak sebutannya. Yahya ibn Mu‘adz menyebutnya sebagai hari menegangkan, hari kedekatan, hari kerugian, hari penyesalan.
Selanjutnya hari persidangan, hari perhitungan, hari persengketaan, hari kebangkitan, hari teriakan, hari di mana manusia didudukkan di hadapan Tuhan guna melihat apa yang pernah diperbuat kedua tangan.
“Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu dengan siksaan yang dekat pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat kedua tangannya,” (QS an-Naba’ [78]: 40).
Hari Kiamat juga jadi hari di mana harta, anak-anak, dan orang terdekat tak lagi berguna sedikit pun.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Linda Novita Sari Rekayasa Kematian Kekasihnya Disebabkan Membela Diri
"(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih," (QS al-Sy‘ara [26]: 88-89);