Network
JURNAL SOREANG - Terkait percepatan penanggulangan Sungai Citarum melalui program Citarum Harum, Dansektor 21 Rancaekek Citarum Harum, Kolonel Armed Nursyamsudin, meninjau pembukaan bendungan Sungai Cikijing yang sudah dilakukan sehari sebelumnya (Senin 4 Mei 2021) sekaligus berdekatan dengan proyek pembangunan jembatan rel kereta api di Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Pada kesempatan tersebut, sebagai upaya percepatan penanggulangan banjir di kawasan tersebut, Kolonel Armed Nursyamsudin mengatakan bahwa dengan adanya pembukaan bendungan tersebut diharapkan debit air yang mengaliri Sungai Cikijing dapat tertampung dengan baik.
"Tentu saja dengan adanya pembangunan dan normalisasi Sungai Cikijing agar dapat menampung kapasitas air dari hulu hingga bermuara di Sungai Citarik, dengan harapan tidak terjadi banjir di kawasan Rancaekek dan sekitarnya." kata Nursyamsudin, Selasa 4 Mei 2021.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Linda Novita Sari Rekayasa Kematian Kekasihnya Disebabkan Membela Diri
Nursyamsudin menjelaskan dengan adanya pembukaan bendungan tersebut tentu berdampak ke wilayah hilir yang dalam hal ini Sungai Citarik sekaligus anak Sungai Citarum.
"Tentunya dari pembukaan bendungan tersebut mengakibatkan air yang mengalir ke Sungai Citarik menjadi keruh dan agak kehitaman," kata Nursyamsudin.
Hal itu menurutnya dikarenakan bendungan tersebut baru dibuka selama kurang lebih satu tahun seiring pengerjaan jembatan kereta api yang melintasi proyek normalisasi Sungai Cikijing.
Baca Juga: Ini Cara AMPHURI Jabar Gelar Syukuran Setelah Kemenangan Gugatan di PTUN Jakarta
Sementara itu, Konsultan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Sadiran, menegaskan bahwa air berwarna hitam yang mengalir di Sungai Citarik yang berasal dari Sungai Cikijing, dipastikan bukan air limbah.
