Teks Ceramah Ramadhan 2021: Dimensi Pembentukan Kecerdasan dalam Ibadah Shaum

- 1 Mei 2021, 05:51 WIB
H. Aam Munawar (Ketua Komisi Infokom MUI Kabupaten Bandung dan Pengawas PAI Disdik Kabupaten Bandung).
H. Aam Munawar (Ketua Komisi Infokom MUI Kabupaten Bandung dan Pengawas PAI Disdik Kabupaten Bandung). /Istimewa/

JURNAL SOREANG- Hakikat pendidikan adalah upaya untuk memanusiakan manusia. Atau dalam istilah Lengeveld, mendewasakan orang yang belum dewasa. Artinya pendidikan menjangkau semua sisi dari jati diri manusia, bukan hanya inteletual, melainkan juga sikap dan keterampilan, jasmani dan rohani untuk mencapai kedudukan manusia yang paripurna (insan kamil).

Idealnya semua pesan-pesan atau stimulan dalam proses pendidikan, berorientasi untuk mengembangkan ketiga ranah tersebut (nalar, sikap dan keterampilan).  Namun bila diurut berdasarkan tingkat kepentingannya, sikap merupakan inti dari dua ranah lainnya. Mengapa? Karena dimensi sikap dapat memberi arah dan warna yang positif bagi ranah lainnya, nalar dan keterampilan. Sebaliknya, dua ranah lainnya tersebut belum tentu atau kecil kontribusinya terhadap kesempurnaan sikap.

Tidak sedikit, jika tidak mau disebut semuanya, yang bertindak korup atau seorang koruptor itu adalah mereka yang pintar secara intelektual dan cekatan secara keterampilan. Demikian pula seorang pelaku kejahatan-kejahatan lainnya. Kenapa mereka berani berbuat demikian, padahal semua perbuatan itu jelas-jelas merugakan banyak orang, termasuk dirinya sendiri.

Baca Juga: Teks Ceramah Ramadhan 2021: Haruskah Kita Mudik Saat Pandemi Covid-19?

Di saat para utusan Allah (baca: Rasululah) menyampaikan dakwah atau ajakan kepada umatnya lebih mengutamakan sisi pembentukan sikap yang bersumber dari kedewasaaan spiritual. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw: “Sesungguhnya aku diutus (kepada umat manusia) itu untuk menyempurnakan akhlak”.

Pesan ini tidak dimaknai, bahwa Islam hanya berbicara pada ranah moral spiritual dan tidak peduli dengan urusan ranah lainnya. Melainkan, sekali lagi, ini berhubungan dengan ranah sikap yang merupakan inti (core) dan ruh bagi dua ranah lainnya. Itulah sebabnya pendidikan Islam, seperti dituturkan oleh Prof.DR. Zakiyah Darajat, fakar psikologi pendidikan Islam, bahwa pendidikan Islam itu berorientasi kepada pembentukan sikap.

 Mengenai ibadah shaum mengajarkan orang yang melakukannya untuk lebih dewasa secara spiritual sudah banyak yang membahas dan memang di sana core-nya. Namun jika shaum berkontribusi pada pembentukan kecerdasan intelektual dan keterampilan, memang belum banyak yang membahas atau melakukan penelitian.

Baca Juga: Teks Ceramah Ramadhan 2021: Kisah Sahabat yang Takut Kehilangan Rasulullah

Termasuk penulis belum pernah melakukan penelitian itu, karena selain kajian tema itu bukan ranah penulis sesuai disiplin ilmu yang selama ini ditekuni, juga dibutuhkan pemahaman yang komprehensif mengenai beberapa disiplin ilmu yang mendukungnya, seperti bidang kesehatan, medis, biologi dan sebagainya. Namun jika berangkat dari filosofi orang tua kita dalam hal menuntut ilmu ada hubungan yang menarik untuk dijelaskan lebih lanjut.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah