Teks Ceramah Ramadhan 2021, Muslimin Bisa Sedekah Tanpa Harta Benda

- 22 April 2021, 08:37 WIB
Ketua Umum yayasan Assalaam KH. Habib Syarief Muhammad Alaydrus
Ketua Umum yayasan Assalaam KH. Habib Syarief Muhammad Alaydrus /Assalaam/

JURNAL SOREANG- Allah SWT membuka lebar jalan pintu kebaikan. Setiap manusia diperintahkan melakukan kebaikan dan menghindari keburukan. Kebaikan adalah setiap sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya atau orang lain. Bentuk pengakuan hakekat kebaikan dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari merupakan makna sedekah yang lebih luas.

Definisi sedekah adalah pemberian oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Bersedekah itu perintah Allah kepada kita yang sedikitnya ada 43 kali diabadikan dalam Al Qur’an, dengan penekanan yang berbeda-beda.

Demikian pula dalam hadits Rasulullah SAW perintah sedekah menegaskan betapa pentingnya kedudukan sedekah dalam Islam. Harta yang disedekahi akan semakin subur dan berkembang. Allah SWT berfirman, artinya : Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. (Al Baqarah ayat 276).

Baca Juga: Ayo Bagi Takjil, Sedekah Takjil di Ramadhan 2021, Pahala Setara Puasa dan Bisa Hindarkan dari Api Neraka

Umumnya manusia terkadang berbeda memberikan pemahaman konotasi sedekah. Mereka beranggapan bahwa sedekah itu identik dengan uang atau harta yang dibelanjakan di jalan Allah. Padahal sedekah secara umum meliputi semua aspek kehidupan baik berupa uang atau harta maupun lainnya. Dengan kata lain, manusia mampu bersedekah sekalipun tanpa harta.

Ibnu Rojab Al Hambali berkata, "Sedekah tanpa menggunakan harta itu ada 2 macam yakni: 

Pertama, menyampaikan kebaikan kepada para makhluk, itu merupakan shodaqoh. Terkadang shodaqoh seperti ini lebih utama daripada shodaqoh menggunakan harta. Seperti amar ma’ruf nahi munkar, yaitu berdakwah menuju ketaatan kepada Allah, mencegah kemaksiatan, dan ini lebih afdhol ketimbang shodaqoh dengan harta. Begitu juga mempelajari ilmu yang bermanfaat, membaca Alquran, menyingkirkan gangguan yang ada di jalan, bekerja untuk memberikan kemanfaatan kepada manusia dan menghilangkan duri dari jalan yang dapat mengganggu mereka.

Kedua, sedekah yang dikerjakan sebatas untuk kemaslahatan dirinya sendiri seperti berbagai macam zikir, baik berupa takbir, tahmid, tahlil maupun Istighfar. Rasulullah saw bersabda, sebagaimana yang dijelaskan Imam Bukhari berkata : Kami menerima hadis dari Muhammad bin Abi Bakr berkata, kami menerima hadis dari Mu’tamir dari Ubaidillah dari Sumayya dari Abi Shalih dari Abi Hurairah, ra berkata : “Orang-orang fakir datang kepada Nabi Saw, lalu berkata : Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak memperoleh derajat yang tinggi dan kenikmatan yang langgeng dengan harta, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami mengerjakannya, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, tapi mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa menunaikan haji, umrah, berjihad, dan bersedekah. Beliau saw berkata : Maukah aku sampaikan sesuatu jika kalian melakukannya maka kalian dapat menyamai orang yang mendahului kalian dan tidak disamai oleh seorang pun yang datang setelah kalian. Kalian menjadi yang terbaik diantara orang-orang di sekitar kalian kecuali orang yang melakukan hal yang sama, (yaitu) kalian melakukan tasbih, tahmid, dan takbir 33 kali setelah setiap shalat.” (HR Al-Bukhari dan lainnya).

Baca Juga: ARTIKEL: Ramadhan dan Kaum Perempuan

Siapa saja dapat meraih pahala bersedekah tanpa harus menunggu jadi orang berharta. Berbagai cara bersedekah yang dapat kita tempuh untuk meraih pahala Allah. Intinya adalah ‘fastabikul khairat’ atau berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan. Jadi miskin mestinya tidak menghalangi seseorang untuk bersedekah. Kondisi kemiskinan juga jangan sampai menjadikan kaum dhuafa merasa tak mungkin meraih kedudukan tinggi dan kemuliaan disisi Allah.

Setiap diri kita membawa potensi dan takdir yang berbeda. Kaya dan miskin harus dipandang sebagai ujian bukan musibah. Bagi orang kaya, harta menjadi batu ujian apakah dia mampu mensyukuri nikmat Allah, sedangkan kaum duafa dengan kemiskinannya adalah juga ujian dari-Nya apakah dia akan tetap bersabar dalam keimanannya kepada Allah. Setidaknya membuka hati kaum duafa agar tidak bersedih sebab kaya miskin adalah ujian.

Rasulullah saw bersabda, "Hendaknya setiap manusia menjaga untuk selalu melaksanakan shalat dhuha dua rakaat karena disana terdapat ganjaran yang meliputi semua sedekah yang diwajibkan kepadanya. Setiap terbit matahari setiap hari, semua anggota tubuh diberikan nilai shodaqoh. Tubuh manusia ada 360 anggota terdapat 360 shodaqoh tetapi bukan sedekah berupa harta saja. Setiap ucapan mendekatkan diri kepada Allah termasuk sedekah, setiap perbuatan mendekatkan diri kepada Allah termasuk sedekah, setiap tasbih dihitung sebagai sedekah, takbir sedekah, menghindari duri dari jalan sebagai sedekah, membantu pengendara pada kendaraannya juga sedekah. Semua itu dihimpun pada pelaksanaan shalat dhuha dua rakaat. Barangsiapa yang ingin menyampaikan berita ini senantiasa dia mendawamkan shalat dhuha dua rakaat agar dapat memperoleh ganjaran pahala pada setiap sedekah".

Baca Juga: BAZNAS Kabupaten Bandung Kampanyekan Zakat Fitrah dengan Uang Rp30.000 Per Orang, Silakan Kalau Bayar Lebih

Bersedekah juga mengajarkan kita bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Jadi program memberi sesuatu kebaikan terhadap sesama itu harus selalu dijadikan niat dalam diri kita. Sedekah juga bisa menjadi obat sebagai salahsatu sarana untuk sembuh. “Obatilah orang sakit dengan sedekah,” HR Baihaqi.

Bersedekah dengan sebutir kurma pun mampu melebur kesalahan sebagaimana air memadamkan api. Sedekah tanpa materi menurut Rasulullah, "Setiap persendian manusia mempunyai kewajiban bersedekah pada setiap hari ketika matahari terbit. Engkau berlaku adil antara dua orang adalah sedekah. Engkau membantu seseorang dengan cara mengangkatnya naik ke atas kendaraannya atau engkau angkat barang-barangnya ke atas kendaraan adalah sedekah, Kata-kata yang baik adalah sedekah. Setiap langkah menuju shalat adalah sedekah. Menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah.”

Sungguh Islam tidak menghendaki sesuatu yang memberatkan bagi umatNya asalkan kita mau memahami dan melaksanakannya.Semoga bermanfaat.***

Penulis KH. Habib  Syarief Muhammad Al’aydrus (Ketua Umum Yayasan Assalaam Kota Bandung).

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x