Siapa pun Butuh Konseling Krisis untuk Atasi Stres Saat Pandemi

28 September 2020, 16:25 WIB
Kerja yang terfokus kepada gawai dan kurang bergaul bisa juga munculkan stres /Sarnapi/

 

 

 


JURNAL SOREANG.- Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama enam bulan dan belum diketahui batas akhirnya membuat stres bagi warga masyarakat. Untuk iru, dibutuhkan adanya konseling krisis yang diharapkan mampu mengobati kegundahan dan keresahan yang dialami warga termasuk siswa dan orangtuanya.

"Stres muncul karena ketidakmampuannya menghadapi situasi sulit seperti sekarang ini," kata guru SMPN 1 Cikalong Wetan, Bandung Barat, Ineu Maryani, saat dihubungi, Senin, 28 September 2020.

Dia menambahkan, masyarakat, siswa dan orang tuanya membutuhkan uluran tangan yang menentramkan sehingga mengurangi tekanan (stres) yang dialaminya. 

 

 "Memang tidak mudah konseling krisis ini dilakukan di tengah-tengah pandemi yang melanda. Namun langkah kecil yang luar biasa ini menunjukkan kepedulian dan perhatian akan menjadi obat yang mujarab bagi siswa kita dan keluarganya," katanya.

Baca Juga: Trik Atasi Stres Akademik dan Stres Psikologis Akibat Belajar Daring

 

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melaksanakan krisis konseling. "Langkah  pertama adalah  home visit prioritas terhadap mereka yang mengalami kesulitan. Hal ini menjadi penting untuk mendapatkan informasi secara actual kondisi yang melatarbelakanginya," katanya.

Langkah kedua adalah mendengarkan keluh kesah hingga mampu  mendefinisikan masalah dengan  mengeksplorasi  masalah.

"Caranya menggunakan teknik mendengarkan aktif, termasuk pertanyaan terbuka, memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan lawan bicara secara verbal maupun nonverbal, memastikan kenyamanan dalam pertemuan," katanya.


Langkah ketiga adalah memberikan dukungan untuk memahami situasi dan kondisi yang dialami. "Langkah keempat adalah memberikan alternatif -alternatif pilihan, memfasilitasi pencarian dukungan situasional yang mendesak, dan kemampuan bersabar dan pikiran yang positif," katanya.

 

Baca Juga: Konflik Keluarga Makin Terjadi Akibat Bekerja dari Rumah Apalagi Dirumahkan

Langkah kelima adalah membuat rencana yaitu membantu klien dalam mengembangkan rencana jangka pendek yang realistis yang mengidentifikasi sumber daya tambahan sambil terus bersabar atas segala kondisi yang terjadi.

"Langkah keenam adalah melakukan komitmen  tindakan yang dapat dimiliki dan dipahami. Komitmen yang dimaksud yaitu membantu komitmen terhadap dirinya sendiri untuk menentukan tindakan yang positif yang dapat dimiliki dan dicapai atau diterima oleh siswa secara realistis," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler