JURNAL SOREANG - Menghadapi anak yang sedang mengalami tantrum bisa menjadi tantangan bagi banyak orang tua.
Namun, ada beberapa tindakan yang sebenarnya bisa memicu atau memperburuk perilaku tantrum pada anak.
Berikut ini 3 tindakan orang tua yang sebaiknya dihindari agar anak tidak semakin tantrum.
1. Tidak Mengakui Perasaan Anak
Salah satu penyebab tantrum pada anak adalah mereka merasa tidak dihargai atau dipahami.
Jika orang tua tidak mengakui perasaan anak, misalnya dengan meremehkan atau mengabaikan ketika anak sedang marah atau frustasi.
Ini bisa membuat anak semakin kesal dan bahkan meningkatkan intensitas tantrum.
2. Memberikan Pilihan yang Berlebihan
Meskipun memberi anak pilihan dapat membantu mengembangkan rasa mandiri.
Terlalu banyak pilihan bisa membuat mereka bingung dan cenderung lebih cemas.
Ini dapat memicu tantrum karena mereka merasa tertekan untuk membuat keputusan.
Baca Juga: Bukan Cuma Anak Kecil! Ternyata Tantrum Juga Terjadi pada Orang Dewasa, Ini Tandanya
3. Mengabaikan Kebutuhan Dasar Anak
Ketika anak merasa lapar, lelah, atau mengantuk, mereka mungkin menjadi lebih mudah marah dan rentan tantrum.
Mengabaikan kebutuhan dasar anak bisa membuat mereka merasa tidak diurus dan menghasilkan perilaku tantrum.
Untuk menghindari tindakan-tindakan tersebut, penting bagi orang tua untuk mengakui dan validasi perasaan anak.
Seperti dengarkan dengan penuh perhatian ketika anak berbicara tentang perasaan mereka.
Validasi perasaan mereka bisa membantu meredakan frustrasi dan mencegah berkembangnya tantrum.
Orang tua bisa juga memberikan pilihan yang terbatas kepada sang anak.
Ketika memberikan pilihan, pastikan pilihan yang diberikan relevan dan terbatas.
Ini akan membantu anak merasa lebih percaya diri dalam membuat keputusan.
Hal lain yang perlu dilakukan orang tua adalah memerhatikan kebutuhan dasar anak.
Pastikan anak memiliki jadwal tidur, makan, dan istirahat yang teratur.
Baca Juga: TIPS PARENTING: 10 Cara Menghadapi Tantangan Tantrum untuk Mengatasi Kemarahan Anak
Ini akan membantu menjaga keseimbangan emosi dan energi mereka.
Dalam menghadapi anak yang mengalami tantrum, penting untuk tetap tenang dan sabar.
Berbicara dengan suara lembut, memberi perhatian, dan mencoba untuk memahami apa yang bisa memicu tantrum bisa membantu meredakan situasi.***