JURNAL SOREANG - narsis adalah istilah populer di kalangan anak muda Indonesia.
Narsis biasanya digunakan untuk mendeskripsikan orang-orang yang terlalu percaya diri dan hobi pamer selfie.
Meski begitu arti istilah ini meleset dari definisi yang dibuat oleh psikologi ternama Sigmund Freud.
Ia mendefinisikan narsisme sebagai gangguan kepribadian narsistik (Narcissistic Personality Disorder).
Secara umum, orang narsis adalah individu yang memiliki dorongan yang berlebihan untuk memuji diri sendiri.
Mereka bahkan merasa dirinya lebih unggul daripada orang lain.
Mereka juga terobsesi pada diri sendiri dan merasa sangat yakin bahwa mereka berhak mendapatkan perlakuan khusus dari orang di sekitarnya.
Berikut 7 ciri-ciri orang narsis yang paling umum dan perlu kamu waspadai.
1. Mengagumkan Diri Sendiri
Orang narsis akan sering membicarakan pencapaian dan kualitas diri mereka dengan cara yang berlebihan, bahkan saat topiknya tidak relevan.
Baca Juga: Berikut 3 Zodiak Paling Narsis, Sifat Merendah untuk Meninggi dan memiliki Karisma
2. Butuh Pujian
Mereka haus akan perhatian dan pujian dari orang lain.
Ketika tidak mendapatkan pujian yang diharapkan, mereka bisa merasa frustrasi atau tidak dihargai.
3. Tidak Peduli dengan Orang Lain
Orang narsis lebih fokus pada diri mereka sendiri daripada perasaan atau kebutuhan orang lain.
4. Rasa Istimewa
Orang narsis cenderung merasa bahwa mereka berhak mendapatkan perlakuan istimewa dan lebih baik daripada orang lain.
5. Sulit Menerima Kritik
Mereka kesulitan menerima kritik atau masukan negatif.
Mereka juga sering merasa tersinggung atau marah ketika diingatkan tentang kelemahannya.
6. Memanipulasi Situasi
Orang narsis dapat memanipulasi situasi atau informasi untuk mempertahankan citra positif tentang diri mereka.
7. Kurangnya Empati
Mereka cenderung tidak peka terhadap perasaan dan pengalaman orang lain, karena mereka lebih tertarik pada diri sendiri.
Baca Juga: 50 Link Twibbon untuk Narsis di Medsos saat HUT RI 76, 17 Agustus 2021
Mengenali ciri-ciri orang narsis bisa membantu kita lebih waspada dalam berinteraksi dengan mereka.
Berinteraksi dengan orang narsis bisa menjadi tantangan.
Penting untuk menjaga batasan dan tidak membiarkan diri terjebak dalam dinamika yang merugikan.***