JURNAL SOREANG - Kapan malam Hari Raya Idul Fitri 2023 atau malam takbir 1444 H?
Hingga artikel ini dimuat, Kementerian Agama RI belum menetapkan 1 Syawal 1444 H atau 2023. Dimana sidang Isbat baru akan dilaksanakan nanti malam pukul 19.00 WIB.
Sembari menunggu kapan penetapan malam takbir, jangan lupa saat malan Har Raya Idul Fitri amalkan ijazah drai Mbah Moen atau KH Maimoen Zubair berikut ini.
Baca Juga: Makin Tua Makin Jadi! 3 Weton Tibo Sri Ini Akan Mendapatkan Rezeki dan Keberuntungan yang Banyak
Keutamaannya, Mbah Moen menyebut agar hati tidak mati. Ulama tersbeut menegaskan meski tak pernah melaksnakana amalana sunah, paling tidak pernah melaksnakan amalan di malam takbir tersebut.
Amalan yang dimaksud adalah menghidupkan malam Hari Raya, atau malam takbir.
Lantas bagaiaman cara menghiudpkan malam Hari Raya yang dianjurkan Mbah Moen?
Baca Juga: Makin Tua Makin Jadi! 3 Weton Tibo Sri Ini Akan Mendapatkan Rezeki dan Keberuntungan yang Banyak
Ulama kelahiran Rembang, Jawa Tengah ini merinci amalan minimal untuk dilaksanakan di malam takbir, sebagaiaman Mbah Moen dapatkan dari gurunya, Mbah Moanaf Lirboyo.
"Wong Qiyam lailalailatul 'id iku penting ya, ojo sampe ditinggal, dadi atine ora ko mati yo, iku dawuhe mbah Lirboyo mbah Manaf, lah koe ora tau solat sunah ojo sampe, ojo ninggal solat sunat ning dalu riyoyo," jelas Mbah Moen.
Terjemah: Mendirikan malam 'id itu penting, jangan sampai ditinggalkan, agar hatinya tidak menjadi mati , itu pesan dari Mbah Manaf Lirboyo, walaupun kamu tidak pernah melaksanakan sholat sunnah, jangan samapai meninggalkan shalat sunnah di hari raya.
Baca Juga: Adanya Perbedaan Idul Fitri 2023, Menag Gus Yaqut Keluarkan Edaran, Berikut Isinya
iIka ibadah tersebut masih terasa berat dilaksanakan Mbah Moen mengungkap amalan yang lebih ringan.
"Paling sitik badiyah isya, terus solat witir telung reka'at, kok ga kuat yo loro (sholat ba'diyah isya') karo siji (shalat witir), aku biyen loro siji lak gawes kesuwen," lanjutnya.
Terjemah: Paling sedikit badiyah isya, kemudian sholat witir tiga raka'at, jika masih tidak kuat ya dua rakaat dengan satu raka'at, aku dahulu juga mengamalkan dua dan satu raka'at agar tidak kelamaan.
Itulah ijazah amalan dari Mbah Moen untuk dilaksanakan di malam takbir, atau malam Hari Raya.
setiap kali melaksnakan amalan ini usahakan untuk mneghadiahkan surat Al Fatihah untuk Mbah Moen, sebagai sang pemberi ijazah amalan. ***
*)Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang