Gerhana Matahari Hybrid 20 April 2023, Apa Itu? Benarkan Tak Boleh Liat Langsung? Ini Penjelasan Lengkapnya

4 April 2023, 10:49 WIB
Ilustrasi gerhana matahari. Gerhana Matahari Hybrid 20 April 2023, Apa Itu? Benarkan Tak Boleh Liat Langsung? Ini Penjelasan Lengkapnya /@YogaTaufik/Instagram

JURNAL SOREANG – Dilansir dari siaran pers di laman BMKG pada 6 Maret 2023, bulan April ini akan terjadi gerhana matahari hybrid.

Gerhana matahari yang selama ini terjadi ternyata berbeda dengan gerhana matahari hybrid.

Gerhana matahari adalah kejadian ketika  matahari terhalangi oleh bulan sehingga cahayanya tidak sampai ke bumi.

 Sedangkan gerhana matahari hybrid adalah suatu peristiwa saat matahari, bulan, bumi berada di satu garis.

Akibatnya  piringan Bulan yang teramati dari Bumi atau tempat tertentu lainnya yang biasanya lebih kecil daripada piringan Matahari kini  piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.

Kali ini, BMKG memprediksi Gerhana Matahari dan gerhana bulan yang terjadi  pada tahun 2023:

Gerhana Matahari Hibrid (GMH) 20 April 2023
Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023
Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023
Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023.

Baca Juga: Bagaimana Proses dan Dampak dari Gerhana Bulan?

Khusus untuk Gerhana Matahari Cincin, sayangnya tidak dapat diamati di Indonesia karena tidak terkena bayangan antumbra maupun penumbra dan masih berada di bawah ufuk seluruh wilayah Indonesia.

Gerhana Matahari juga tidak boleh dilihat dengan mata telanjang, karena mata dapat menyerap sinar ultraviolet dari gerhana lalu menjadi radikal bebas.

Efeknya, retina mata dapat rusak da mengakibatkan mata berair, mata merah, dan mata tidak akan tahan lagi terkena sinar matahari.

 

Pada kasus lain dapat menyebabkan sakit mata hingga sakit kepala.

Oleh karena itu, disarankan menggunakan kacamata ultraviolet untuk melihat gerhana. Bahkan, jangan melihat gerhana melalui lensa kamera yang di pakai filter khusus.

Kita juga tidak disarankan melihat proses gerhana itu bergerak, melainkan lihatlah ketika telah menjadi gerhana matahati total.

Waktu terjadinya gerhana juga berbeda-beda. Di  Indonesia,  daerah  yang  akan  mengalami  waktu saat  puncak. Gerhana paling awal adalah Tua Pejat, Sumatera Barat, yang terjadi pada pukul 10.40.17,6 WIB. Adapun  kota  yang  akan  mengalami  waktu  puncak  paling  akhir  adalah  Jayapura, Papua yaitu pukul 14.04.47,8 WIT.***

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial  Google News Jurnal Soreang ,  FB Page Jurnal Soreang ,  Youtube Jurnal Soreang ,  Instagram

Editor: Sarnapi

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler