JURNAL SOREANG - Phobia terhadap hubungan intim biasanya disebut dengan istilah genophobia atau erotophobia, yakni ketakutan seseorang akan hubungan intim.
Ini adalah kondisi yang dapat menyebabkan ketakutan atau kepanikan yang intens ketika seseorang mencoba hubungan intim.
Menurut definisi, phobia melibatkan ketakutan atau kecemasan yang intens yang menyebabkan reaksi fisik dan psikologis yang biasanya mengganggu fungsi normal.
Baca Juga: Apakah Penggunaan Pelumas saat Hubungan Intim Bisa Membuat Susah Hamil? Begini Penjelasan dari Ahli
Berbagai penyebab genophobia atau phobia terhadap hubungan intim mungkin termasuk masalah fisik atau emosional, di antaranya:
-Vaginismus
Vaginismus adalah suatu kondisi medis ketika otot-otot Miss V mengepal tanpa sadar ketika mencoba tindakan penetrasi.
Hal ini dapat membuat hubungan intim menjadi menyakitkan atau bahkan tidak mungkin.
Rasa sakit yang parah dan konsisten seperti itu dapat menyebabkan ketakutan akan keintiman seksual.
-Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi adalah kesulitan mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Meskipun dapat diobati, hal itu dapat menyebabkan perasaan malu atau stres.
Tergantung pada seberapa kuat perasaan itu, ini mungkin menyebabkan seseorang menjadi takut akan keintiman seksual.
-Trauma akan Pelecehan Seksual di Masa Lalu
Pelecehan seksual di masa kecil dapat menyebabkan gangguan stres pasca-trauma dan mempengaruhi cara seseorang memandang hubungan intim.
Baca Juga: 5 Hal yang Wajib Istri Pahami Ketika Suami Loyo dalam Hubungan Intim dan Alami Disfungsi
Ini juga dapat mempengaruhi fungsi seksual. Meskipun tidak setiap penyintas pelecehan mengembangkan rasa trauma ketakutan akan hubungan intim, hal-hal ini mungkin menjadi bagian dari ketakutan beberapa individu terhadap hubungan intim.
-Takut akan Performa Hubungan Intim
Beberapa orang merasa gugup tentang performa mereka saat berhubungan intim yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan psikologis yang intens.
Hal tersebut membuat mereka menghindari hubungan intim sama sekali karena takut akan kinerja yang buruk.
Baca Juga: Cara Mudah Agar Hubungan Intim Pasutri Tahan Lama, Begini Menurut Dokter
-Rasa Malu atau Dismorfia Tubuh
Beberapa individu dengan rasa malu atau dismorfia tubuh yang parah (melihat tubuh sebagai cacat meskipun, bagi orang lain, tampak normal) mungkin menghindari atau takut sama sekali untuk melakukan hubungan intim karena kurangnya kesenangan dan rasa malu yang ditimbulkannya.
Reaksi seseorang yang mengidap genophobia di antaranya:
-Perasaan takut, cemas, dan panik yang langsung muncul ketika dihadapkan pada sumber fobia atau bahkan pikiran tentang sumbernya, dalam hal ini aktivitas hubungan intim.
-Memiliki pemahaman bahwa rasa takut itu atipikal dan ekstrem tetapi pada saat yang sama, tidak mampu untuk meminimalkannya.
-Memburuknya gejala jika pemicunya tidak dihilangkan.
-Menghindari situasi yang menyebabkan reaksi ketakutan.
-Mual, pusing, kesulitan bernapas, jantung berdebar-debar, atau berkeringat saat ada pemicunya.
Adapun phobia lain yang terkait dengan genofobia yang mungkin terjadi secara bersamaan:
-Nosophobia: takut terkena penyakit atau virus.
-Gymnophobia: takut akan ketelanjangan (melihat orang lain telanjang, terlihat telanjang, atau keduanya)
-Heterophobia: takut pada lawan jenis.
-Coitophobia: takut berhubungan intim.
-Haphephobia : takut disentuh dan juga menyentuh orang lain.
-Tokophobia: takut hamil atau melahirkan.***