NAIK HAJI 2022: Bukan Sekedar Aturan, Inilah Alasan Mengapa Jamaah Haji Laki-Laki Wajib Mengenakan Kain Ihram

8 Juli 2022, 15:53 WIB
Jamaah haji laki-laki Indonesia mengenakan kain ihram di padang Arafah /Instagram

JURNAL SOREANG - Seluruh jamaah haji laki-laki yang kini berada di tanah suci kompak melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan mengenakan kain ihram berwarna putih.

Kain ihram yang dikenakan seluruh jemaah laki-laki ini membalut tubuh hanya dengan dua helai kain.

Model dari kain ihram pun dibuat sangat sederhana, karena tidak berjahit, tidak perlu dibuat oleh perancang ternama.

Baca Juga: HOAX! Indra Kenz Keluar dari Penjara, Begini Klarifikasi dari Tersangka Kasus Binary Option Binomo

Cendekiawan Muslim Quraish Shihab menjelaskan bahwa praktik dalam berhaji terdiri dari beberapa rukun yang memerlukan gerak badan, seperti thawaf, sa'i, dan lainnya.

Semua itu merupakan simbol-simbol yang mengandung pelajaran bagi jamaah haji dan puncak tujuannya adalah melakukan perjanjian dengan Allah.

"Haji ini adalah ibadah hati dan badan. Itulah sebabnya kata ulama, haji merupakan simbol-simbol yang lebih luas dan lebih dalam maknanya dari ucapan," katanya.

Baca Juga: Wow! Mulyono Tak Menyangka Sapi Ternaknya Dibeli Jokowi untuk Hewan Kurban Seharga Rp100juta

Banyak pertanyaan mengapa hanya mengenakan baju ihram yang hanya beberapa helai kain putih khususnya saat wukuf.

Arafah tidak hanya sekedar padang dan tempat jemaah haji menjalani ritual puncaknya berhaji.

Quraish Shihab (2012), mengungkapkan Arafah antara lain bermakna mengenal atau mengakui, karena seharusnya di tempat inilah manusia mengenal jati diri dan menyadari kehadirannya sebagai mahkluk yang tidak bersih dari prilaku salah dan khilaf.

Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Hampir Gagal Berangkat Alhamdulillah Visa 50 Jamaah Haji Furoda Terbit Jelang Closing Date

Wukuf itu berhenti, lalu para manusia berbalut kain putih berupaya untuk lebih dekat, lebih intim dengan Penciptanya agar merasakan bahwa Allah itu sangat dekat,mendengar pengakuan terdalam hambaNya, bahwa ia pernah bersalah, pernah khilaf. 

Inilah kesempatan terbaik membuat pengakuan, karena Allah mendengarkan, melihat yang terasing, yang terkecil dari diri seorang hamba saat menjalani kehidupannya.

Kain putih dua helai yang melilit tubuh jemaah saat wukuf dimaknai bukan semata karena ketentuan berhaji, tapi bagaimana kita menghayatinya sebagai fase kematian seorang manusia.

Baca Juga: Perburuan Tak Berhenti di Kalidou Koulibaly, Juventus juga Naksir Bek Serie A Lainnya, Siapa Dia?

Bahwa kelak yang melekat saat kematian nanti adalah dua helai putih nan sederhana, maka setiap manusia yang bertebaran di Arafah ini harus mengatakan kepada dirinya bahwa hanya inilah yang aku bawa.

Di padang Arafah inilah seluruh jamaah meninggalkan segala jerih yang telah dilakukan selama hidup, dan tidak bisa dititipkan kepada sanak saudara untuk nanti diambil dan dimiliki lagi.

Allah memberikan ampunan bagi hamba di padang Arafah ini, membuat warna-warna pelangi hidup yang pernah dilalui sebelum berhenti di sini agar menjadi warna putih.

Baca Juga: FIX! Juventus Siap Lakukan Penyambutan untuk Dua Pemain Baru yang akan Tes Medis di J-Medical Turin

Allah sangat dekat saat itu, sebagaimana kematian itu juga sangat dekat dengan hamba-hambanya. ***

Editor: Siti Nieke Noviyanti

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler