Apa Hukum Ziarah Kubur? Rasulullah Pernah Melarangnya

29 Maret 2022, 13:22 WIB
Tata Cara dan Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadhan /freepik/wirestock

JURNAL SOREANG - Di antara tradisi menjelang Ramadhan salah satunya ialah ziarah kubur. Sebagian menyebut tradisi ini dengan sebutan nyekar, arwahan , atau kosar.

Memang, pada masa awal-awal Islam, Rasulullah saw memang pernah melarang umat Islam berziarah ke kuburan, mengingat kondisi keimanan mereka pada saat itu yang masih lemah.

Penyebab lainnya kondisi sosiologis masyarakat Arab masa itu yang pola pikirnya masih didominasi dengan kemusyrikan dan kepercayaan kepada para dewa dan sesembahan.

Baca Juga: Sebelum Ramadhan Manfaatkan Untuk Ziarah Kubur, Doa Lengkap dalam Bahasa Arab, Indonesia dan Terjemahannya

Rasulullah saw mengkhawatirkan terjadinya kesalahpahaman ketika mereka mengunjungi kubur baik dalam berperilaku maupun dalam berdoa.

Akan tetapi bersama berjalannya waktu, alasan ini semakin tidak kontekstual dan Rasulullah pun memperbolehkan berziarah kubur.

Demikian keterangan Rasulullah saw yang bisa kita temukan dalam Sunan Turmudzi Hadits dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda :

Baca Juga: Simak! Jelang Ramadhan, Berikut Adab Ziarah Kubur Menurut Ustadz Berik Said Hafizhahullah

“Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah..! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat. Demikianlah sebenarnya hukum dasar dibolehkannya ziarah kubur dengan illat (alasan) ‘tazdkiratul akhirah’ yaitu mengingatkan kita kepada akhirat. Oleh karena itu dibenarkan berziarah ke makam orang tua dan juga ke makam orang shalih dan para wali.

Dilansir dari lberbagai sumber ziarah dapat mengingatkan kita kepada akhirat. Begitu pula ziarah ke makam para wali dan orang shaleh merupakan sebuah kebaikan yang dianjurkan.

Ziarah kubur juga bisa menajadi sebagai pengingat kita terhadap kematian, dan memberikan doa untuk yang sudah tiada.

Baca Juga: Luar Biasa! Inilah Manfaat Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Harus Kamu Tahu

Bahkan dalam keteragan seanjutnya dalam kitab Nihayatuz Zain diterangkan “barang siapa menziarahi kubur kedua orang tuanya setiap hari jum’at pahalanya seperti ibadah haji”

Apa yang dikatakan Syaikh Nawawi dalam Nihayuatuz Zain juga terdapat dalam beberapa kitab lain, bahkan lengkap dengan urutan perawinya.

Seperti yang terdapat dalam al-Mu’jam al-Kabir lit Tabhrani juz 19.

Rasulullah saw bersabda “barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari jum’at maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang ta’at dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Baca Juga: simak! Jelang Ramadhan, Berikut Adab Ziarah Kubur Oleh Ustadz Berik Said Hafizhahullah

Adapun mengenai pahala haji yang disediakan oleh Allah swt kepada mereka yang menziarahi kubur orang tuanya terdapat dalam kitab Al-maudhu’at berdasar pada hadits Ibn Umar ra.

Rasulullah saw bersabda “Barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya”

Akan tetapi tidak demikian hukum ziarah kubur bagi seorang muslimah. Mengingat lemahnya perasaan kaum hawa, maka menziarahi kubur keluarga hukumnya adalah makruh.

Baca Juga: Doa Lengkap Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan dalam Bahasa Arab, Indonesia dan Terjemahannya

Karena kelemahan itu akan mempermudah perempuan resah, gelisah, susah hingga menangis di kuburan.

Itulah yang dikhawatirkan dan dilarang dalam Islam. Seperti yang termaktub dalam kitab I’anatut Thalibin. Sedangkan ziarah seorang muslimah ke makam Rasulullah, para wali dan orang-orang shaleh adalah sunnah.

Dimakruhkan bagi wanita berziarah kubur karena hal tersebut cenderung membantu pada kondisi yang melemahkan hati dan jiwa.

Baca Juga: JELANG RAMADHAN: Doa Arab dan Latin Ziarah Kubur dan Hikmahnya, Semua Pasti Akan Mati

Dari keterangan panjang ini, maka tradisi berziarah kubur tetaplah perlu dilestarikan karena tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Bahkan malah dapat mengingatkan akan kehidupan di akhirat nanti. Apalagi jika dilakukan di akhir bulan Sya’ban. Hal ini merupakan modal yang sagat bagus untuk mempersiapkan diri menyongsong bulan Ramadhan.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler