JELANG RAMADHAN, Mengapa Hewan Juga Berpuasa? Puasalah Seperti Ulat Bukan Ular

22 Maret 2022, 19:04 WIB
Di antara hewan yang berpuasa adalah beruang. /Ilustrasi dari Hans-Jurgen Mager/Unsplash

JURNAL SOREANG - Tak Hanya manusia hewan pun diberi kemampuan untuk melakukan puasa. Kenapa Hewan melakukan puasa?

Setidaknya ada 5 alasan kenapa binatang-binatang berpuasa,yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber.

1. Untuk 'bertahan hidup'. Puasa dengan hibernasi yang dilakukan oleh buaya dan beruang karena untuk bertahan hidup dalam menghadapi perubahan musim dan kehabisan sumber pangan.

Baca Juga: HUMOR: Adab Ka Salaki Sajero Bulan Puasa, Naon Wae?

2. Untuk 'istirahat dan peremajaan fisik'. Puasa model ini dilakukan oleh ular yang setelah kenyang dengan makanan yang telah disantapnya laku berganti kulit yang baru, sehingga fisiknya menjadi muda kembali.

3.  telah mempersiapkan bekal untuk 'aktivitas yang berat dan panjang'. Puasa ini dilakukan oleh onta untuk menempuh perjalanan yang jauh dengan kondisi medan yang ekstrem tanpa adanya makanan dan minuman.

4.  untuk 'kelangsungan regenerasi'. Puasa ini dilakukan oleh ayam betina yang mengerami telornya agar menetas menjadi anak ayam.

5..alasan untuk 'perubahan jati diri yang lebih baik'. Puasa ini dilakukan oleh ulat sehingga berubah wujud menjadi kupu-kupu yang bisa terbang.

Baca Juga: JELANG RAMADHAN, Ketahui Pengertian dan Jenis Puasa Menurut Syariat Islam

Di antara beberapa alasan puasa hewan itu, rupanya puasa yang dilakukan oleh ular dan ulat dapat kita ambil sebagai pelajaran.

Ular berpuasa dalam rangka menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.

Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus berpuasa tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah puasanya tunai, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.

Pengaruh puasa bagi ular adalah: Pertama, wujud ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama. Kedua, makanan ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Ketahuilah Hikmah Berpuasa dan Perbedaan Ibadah Puasa di Islam dan Agama Lain

Ketiga, cara bergerak sebelum dan sesudah puasa tetap sama dan keempat, tabiat dan sifat sebelum dan sesudah puasa tetap sama.

Ulat berpuasa untuk mengubah kualitas hidupnya. Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan.

Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan jalan berpuasa. Ia berpuasa dengan cara mengasingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Persiapkan Niat Puasa agar Benar, ini Penjelasan Ustaz Dziqri Shidiq Soal Pentingnya Niat

Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah dan dapat terbang bernama kupu-kupu.

Pengaruh puasa bagi ulat adalah: Pertama, wujud ulat sesudah puasa berubah menjadi kupu-kupu. Kedua, makananulat sesudah puasa berubah mengisap sari pati bunga.

Ketiga, cara bergerak ketika masih jadi ulat menjalar, setelah jadi kupu-kupu bisa terbang. Keempat, tabiat dan sifat berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun.

Baca Juga: Bulan Puasa Segera Tiba, Inilah Peristiwa Penting Saat Ramadhan, No 1 Berlaku Selamanya

Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu penyerbukan bunga.

Bagaimana Cara Berpuasa Seperti Ulat
Apabila puasa yang dilaksanakan tidak membawa perubahan menuju kepada derajat yang lebih baik yaitu taqwa, maka puasa itu tak ubahnya seperti puasanya ular.

Tetapi apabila puasa itu berdampak pada perubahan prilaku dan karakter berakhlak mulia, sebagaimana hakekat dan tujuan puasa agar menjadi bertaqwa, maka itulah puasa ulat.

Agar kita dapat berpuasa sebagaimana ulat yang bisa berubah menjadi kupu-kupu, maka kita harus berpuasa secara benar sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 6 Jenis Puasa yang Nilai Pahalanya Ditolak Bahkan Haram, No 3 Harus Diperhatikan Wanita

Hakekat puasa sesungguhnya adalah pengendalian diri (self control) terhadap berbagai dorongan nafsu agar menjadi pribadi akhlakul karimah (berkarakter mulia).

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Puasa itu bukanlah sekadar menahan diri dari makan dan minum, akan tetapi sesungguhnya puasa itu adalah mencegah diri dari segala perbuatan sia-sia serta menjauhi perbuatan yang kotor dan keji." (HR. Al-Hakim)

Untuk menjaga kekhusukan ibadah puasa dalam rangka memperoleh taqwa, Imam Al-Ghazali mengingatkan agar kita tidak sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga harus mampu menjaga empat hal dari perbuatan tidak baik, kotor dan keji, yaitu: perkataan, pendengaran, penglihatan, dan aktivitas tubuh.***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler