Begini Strategi Syetan untuk Menjerat Manusia dari Jalan Allah, Berikut Penjelasan Ustaz Aam Amiruddin

27 Februari 2022, 19:04 WIB
Ilustrasi setan. Begini Strategi Syetan untuk Menjerat Manusia dari Jalan Allah, Berikut Penjelasan Ustaz Aam Amiruddin /Pexels/Slaytina/

JURNAL SOREANG - Seorang jemaah berkata, "Apa strategi syetan untuk menjerumuskan manusia? Bukankah kalau kita tahu strategi mereka, kita pun bisa membuat strategi pertahanannya?"

Menurut Ustaz Aam Amiruddin, apa yang Anda katakan memang betul. Kita harus mengetahui strategi yang digunakan setan dalam upaya menjerumuskan manusia, agar kita pun membuat pertahanannya. strategi.

Baca Juga: Waspada, Ini 10 Cara Syetan Masuk, Mutiara Hikmah Hari Ini

Ustadz Ashabuny dalam Tafsir Ayat Al Ahkam, hal. 17 menyatakan bahwa syetan berasal dari kata syathana, artinya menjauh. Dinamai syetan karena suka menjauhkan manusia dari kebenaran.

Syetan pernah bersumpah akan menjauhkan manusia dari jalan yang benar dan akan menyesatkan manusia dari segala penjuru.

"Iblis berkata, Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalang-halangi manusia dari jalan Engkau yang lurus.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Amalan yang Cuma Ditertawakan Syetan

Kemudian. saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur (taat)." (QS. Al A'raf 7: 16-17).

Secara fitrah, manusia memiliki sifat hanif (condong pada kebaikan), buktinya kalau kita melakukan kemaksiatan ataupun pelanggaran, suka timbul perasaan menyesal.

Ini bukti bahwa sifat manusia itu cenderung baik/hanif. Namun karena syetan telah memproklamirkan dirinya akan menjerumuskan manusia ke jalan yang sesat, fitrah hanif ini sering tak berdaya menghadapi jeratannya.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Waspada, Ini 10 Jalan Syetan Masuk ke Manusia

Setiap manusia punya peluang untuk dijerumuskan setan. Allah SWT telah menyertakan setan pada setiap manusia, bahkan berada pada aliran darahnya.

"Setiap diri kamu pasti didampingi (syetan). "Para sahabat bertanya, "Bagaimana dengan engkau ya Rasulullah?" Nabi menjawab, "Ya, saya juga, hanya Allah menolong saya dengan cara (syetannya) masuk Islam, sehingga ia selalu menyuruh yang baik." (H.R. Bukhari)

"Sesungguhnya syetan berada dalam peredaran darah manusia, dan aku khawatir ia membisikkan keburukan pada hatimu." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Merujuk pada keterangan ini, jelaslah bahwa kita berada di antara dua tarikan; tarikan positif (hanif) dan tarikan negatif (setan).

Baca Juga: Teaser Poster Pangabdi Setan 2 Communion, Joko Anwar: Kalian lihat apa aja?

Keduanya inheren (ada/menyatu) dalam diri kita. Nah, bagaimana agar tarikan hanif (kebaikan) lebih dominan dan tarikan syetan bisa kita eliminir (lemahkan)?

"Barangsiapa yang berpaling dari ajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya." (Q.S. Az-Zukhruf 43: 36)

Agar terhindar dari jeratan syetan, kita harus selalu ingat kepada-Nya, jangan lengah dari aturan-aturan-Nya, dan barengi seluruh aktivtas keseharian dengan ikhlas dan doa (zikir).

Baca Juga: Doa Terhindar dari Godaan Syetan

Ingat, ia selalu mengintai manusia dari setiap penjuru. Begitu lengah, serta merta ia akan memanfaatkan peluang emas ini untuk membisikkan kejahatannya, sehingga kita terjebak menjadi sahabat karibnya, dan akhirnya terjerembab dalam kehidupan nista penuh maksiat. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Bedah Masalah Kontemporer

Tags

Terkini

Terpopuler