5 Rukun Islam Tak Bisa Terpisahkan dan Tak Boleh Dipilih dalam Pelaksanaannya, Berikut Penjelasan Lengkapnya

13 Januari 2022, 07:06 WIB
Ilustrasi shalat. 5 Rukun Islam Tak Bisa Terpisahkan dan Tak Boleh Dipilih dalam Pelaksanaannya, Berikut Penjelasan Lengkapnya /

JURNAL SOREANG – Rukun Islam merupakan sebuah tolak ukur untuk seorang muslim dalam melakukan ibadah, karena Ketika kita beribadah harus sesuai dengan aturan yang memerintahkan kita dalam melakukannya.

Kelima rukun Islam mencakup lima perkara yang mana merupakan dasar praktis dan teoritis totalitas Islam, inilah kelima rukun islam yang harus pahami.

Sebagaimana dikutif JURNAL SOREANG dalam buku yang berjudul Al-Islam, menerangkan rukun islam. Berikut penjelesannya.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Selain Rukun Iman dan Rukun Islam, Ada Empat Sendi Islam

1. MengucapkanDua kalimah Syahadat
Syahadat menjadi dasar utama bagi semua rukun Islam. Jika seseorang tidak mengakui bahwa "Tidak ada Tuhan yang patut di sembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah Rasul-Nya,' maka orang tersebut tidak dapat dianggap sebagai seorang muslim.

Sebab, kedudukan kalimat Syahadat merupakan rukun pertama. Dari satu sisi, ia merupakan dasar dari rukun-rukun Islam yang lainnya, dan di sisi lain ia merupakan dasar seluruh totalitas Islam.

2. Mendirikan Shalat
Shalat merupakan dasar praktis dan teoritis seluruh bagian ibadat. Kita diwajibkan beribadat hanya kepada Allah semata, dalam bentuk-bentuk dzikir, doa, membaca al-Qur'an, tasbih, tahmid dan istighfar.

Secara konsepsional, semua bentuk-bentuk ibadat tersebut terdapat di dalam shalat yang difardhukan. Ini artinya seseorang tidak dianggap telah menunaikan ibadat kepada Allah tanpa dia mendirikan shalat. Dalam shalat, terkandung seluruh bagian-bagian ibadat tadi.

Baca Juga: Tausiah Kebangsaan MUI di LDII Bahas Tiga Rukun Bernegara, Ini Tiga Rukunnya

3. Menunaikan Zakat
Zakat, merupakan dasar praktis dan teoritis berkenaan dengan seluruh ibadat, tentang harta dalam Islam. Konsep harta dalam Islam memastikan, harta adalah milik Allah, manusia hanya berhak mengelola.

Manusia, dalam mendapatkan harta benda harus dengan cara atau saluran yang ditentukan oleh Allah, dan dalam penggunaannya harus pada pos-pos yang dibenarkan oleh Allah.

Oleh karena itu zakat dianggap sebagai dasar ibadat dan teori dalam peribadatan yang berhubungan dengan harta.

Jika seseorang enggan menyerahkan sebagian hartanya sebagai pelaksanaan kewajiban zakat, niscaya ia mustahil mau menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah.

Baca Juga: Menghapus Dosa, Berikut Keutamaan Iktikaf Beserta Rukun dan Niatnya

4. Melaksanakan Puasa
Zakat, merupakan dasar ibadat dan teori aktivitas pengendalian nafsu dalam rangka melaksanakan perintah Allah dalam Islam.

Allah SWT telah membuat suatu ketentuan masuk surga bagi orang yang dapat mengendalikan hawa nafsunya. Allah berfirman:

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya, dan merugilah orang yang mengotori nya." (QS, al-Syams: 9-10)

"Dan adapun orang yang takut pada kebesaran Tuhannya, dan ia mencegah diri dari hawa nafsu (-nya). Maka sesungguhnya surga itu tempat kembali (-nya)." (QS, al-Nazi'at: 40-41).

Baca Juga: Menjalankan Puasa Ramadhan Merupakan Rukun Puasa dan Syarat Wajib Dipenuhi Seorang Muslim, Ini Penjelasannya

Mengendalikan nafsu, berarti dapat menahan dorongan nafsu yang diharamkan dan nafsu kebinatangan yang batil; di samping dapat merefleksikan akhlaq mulia dalam kehidupannya.

Dengan puasa juga dapat menjalankan semua perintah Allah dengan baik. Semua itu dapat disukseskan dengan pendidikan puasa yang sempurna yang dijadikan dasar ibadat dalam hubungan dengan pengendalian nafsu tersebut.

Ini seolah-olah memelihara pelaku puasa dalam mengendalikan atau mendisiplinkan diri dalam setiap hal.

5. Ibadah Haji
Ibaadah haji, merupakan dasar teori dan praktek perbuatan pengorbanan jiwa dan harta (jihad) di jalan Allah.

Baca Juga: Persiapan Ibadah Haji 2022, Pemda Punya Peran Penting dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji

Kita tahu bahwa jihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa merupakan kewajiban yang telah dibebankan ke pada setiap muslim dari Allah SWT.

Ibadah haji merupakan ujian praktis dalam kerangka jihad. Rasulullah saw, bersabda: "Sebaik-baik jihad adalah haji yang mabrur."

Ibadah haji merupakan dasar pendidikan politik Islam yang penting, dan merupakan simbol kesatuan ummat.

Produk haji antara lain menjadikan manusia menyerahkan dirinya semata mata kepada Allah SWT, meskipun kepatuhan dan penyerahannya itu tanpa memahami hikmah ibadat haji.

Baca Juga: Yuk Simak! 7 Keutamaan Sholat Dhuha, Salah Satunya Seperti Pahala Haji dan Umroh

Secara konsepsional, haji merupakan penyerahan total untuk beribadah kepada Allah tanpa reserve dan tanpa banyak tanya, serta tanpa ada keraguraguan.

Seluruh rukun-rukun Islam tersebut satu sama lainnya saling berkaitan erat, dan merupakan bagian tak terpisahkan dari totalitas Islam. Haji merupakan ibadah yang paling tinggi dari semua ibadah-ibadah, begitu juga halnya dengan puasa dan zakat.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Al Islam

Tags

Terkini

Terpopuler