Ingin Raih Kekuatan dan Kemenangan dari Allah SWT? Ternyata Jawabannya Mudah

10 Januari 2022, 13:48 WIB
Ilustrasi zikir yang membuat kita meraih kemenangan /Pixabay/pexels

JURNAL SOREANG - Seorang 'arifin menceritakan kepadaku tentang ayat yang mulia ini: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah se baik-baik Pelindung" (QS 3: 173) dan kekuatannya dalam kemenangan di medan peperangan.

Allah Ta'ala berfirman: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung (QS 8:45)

Diriwayatkan dari Amirul Mu'minin 'Ali bin Abi Thalib a.s., "Jika kalian memerangi musuh kalian di dalam suatu peperangan, maka sedikitlah berbicara dan perbanyaklah berzikir kepada Allah Azza wa Jalla."

Baca Juga: Subhanallah, Ternyata Zikir Juga Bisa untuk Kekuatan dan Meraih Kemenangan dalam Perang

Jadi, kita tidak perlu merasa heran jika kita membaca sejarah kaum Muslim generasi pertama dan kemenangan-kemenangan yang mereka peroleh.

Meskipun bilangan mereka sedikit dan lemahnya peralatan dan perlengkapan perang mereka, tetapi mereka memasuki medan perang, sementara lidah mereka terus-menerus menyebut na ma Allah Azza wa Jalla.

Demikian pula meskipun negara diperintah oleh para penguasa yang sewenang-wenang dalam beberapa masa yang silam, tetapi individu-individu dalam pasukan Islam merasa yakin akan keagungan zikir-zikir tersebut, dan bahwa zikir-zikir itulah satu-satunya yang mendatangkan kemenangan bagi mereka.

Baca Juga: Inilah 4 Waktu Zikir yang Paling Utama, Ada Waktu Setahun Sekali, tapi No 4 Bisa Dilakukan Tiap Hari

Orang arif itu berkata, "Seandainya kamu menuliskan ayat itu pada senjata prajurit (pejuang), kemudian pasukan berteriak dengan satu suara dengan ayat tersebut pada saat menyerang, maka tidak diragukan lagi bahwa mereka akan meraih kemenangan yang pasti.

Seandainya itu tidak terjadi, maka dapat dipasti kan ada kekurangan dalam pemahaman kita mengenai Alquran Alkarim. Sebab, ayat tersebut adalah syarat kemenangan.

Ia sesuai dengan firman-Nya Ta'ālā (Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada me reka ada orang-orang yang mengatakan, sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu.

Baca Juga: Ternyata Zikir Juga Perlu Perhatikan Waktu, Inilah Waktu-waktu Zikir yang Paling Utama

Karena itu, takutlah kepada mereka,' maka perkataan mereka itu menambah keimanan me reka dan mereka menjawab, Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.'

Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat ben cana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempu nyai karunia yang besar.

Jadi, ayat tersebut adalah syarat kemenangan. Orang yang berzikir sesungguhnya dia meminta pertolongan dan bantuan yang hakiki kepada Allah Azza wa Jalla, dan karenanya pula niatnya di dalam berperang menjadi baik.

Baca Juga: Masih Banyak Tidurnya? Ternyata Sifat Orang yang Takwa Yakni Sedikit Tidur dan Banyak Zikir

Dia hanya melihat salah satu dari dua kebaikan, yaitu mendapat kemenangan atau mati syahid.

Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh 'Ali bin al-Husain a.s. dalam perjalanannya bersama rombongannya ke Karbala, ketika dia bertanya kepada ayahnya (Imam al-Husain a.s.), "Bukankah kita ini berada di dalam kebenaran?"Ayahnya menjawab, "Tentu." Dia ('Ali bin al-Husain a.s.) berkata, "Kalau begitu, kami tidak peduli, apakah kami akan menyerang kematian, atau kematian yang menyerang kami."***

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Jangan Asal Zikir

Tags

Terkini

Terpopuler