Waduh! Belajar Berhubungan Seksual, Berikut 10 Ritual Pendewasaan Kuno yang Aneh dan Tak Biasa Di Dunia

23 Desember 2021, 14:42 WIB
Ilustrasi belajar pendewasaan yang aneh zaman dulu. /Instagram @domus_historiae/

JURNAL SOREANG –Jika di jaman modern seperti sekarang anak remaja yang menuju dewasa tidak menggelar ritual khusus, lain hal nya dengan remaja jaman dulu yang melewati beberapa ritual pendewasaan kuno.

Dalam beberapa suku di negara tertentu, ketika seseorang beranjak dewasa akan dilakukan sebuah ritual untuk menandakan kedewasaannya.

Berikut ini adalah 10 ritual pendewasaan kuno yang unik, aneh, dan tak biasa dari seluruh dunia.

Baca Juga: Luasnya Bak Lapang Sepak Bola, Ini 7 Negara Paling Kecil di Dunia, Bikin Tepuk Jidat

1. Romawi
Remaja laki-laki di Romawi biasanya dianggap mulai dewasa ketika memasuki usia 14 dan 17 tahun. Biasanya saat upacara pendewasaan berlangsung, anak laki-laki akan melepas kalung perlindungan yang diberikan saat ia lahir.

Dia juga akan melepas toga dengan pinggiran merah tua, untuk menggantinya dengan toga putih bersih seperti pria dewasa.

Setelah itu anak laki-laki dan keluarga akan pergi ke kuil untuk membuat persembahan sebelum kembali kerumah untuk pesta.

Baca Juga: 20 Festival Paling Unik dan Ekstrim di Dunia ini Bikin Geger, Ada Parade Organ Seksual Hingga Melompati Bayi!

Kemudian ia akan diajari tentang tugas militer atau sipil. Sedangkan bagi anak perempuan tidak ada ritual khusus, biasanya untuk menandakan mereka sudah dewasa adalah dengan menikah.

2. Pelatihan Spartan
Ketika Spartan laki-laki berusia tujuh tahun, mereka akan melakukan pelatihan militer dan perpeloncoan ekstrim, untuk menjadikan mereka pejuang yang tangguh.

Pelatihan ini akan berlangsung selama 13 tahun, yang akan diakhiri dengan ujian berupa hidup sendiri di hutan belantara tanpa diberikan senjata atau alat apapun.

Baca Juga: 10 Ritual Kematian Teraneh di Dunia, Ditiduri Pria Satu Desa lalu Dibakar Hidup-hidup Menuju Alam Baka

Jika berhasil, maka ia akan menjadi tentara dan dianggap dewasa serta bisa menikah. Sebaliknya, jika gagal dia akan dipermalukan dan dipaksa untuk bergabung dengan barisan pelayan.

3. Pederasty Yunani
Ritual pendewasaan ini biasanya dilakukan oleh seorang pria tua untuk merayu anak laki-laki dengan hadiah sampai anak itu menerima atau menolak orang dewasa.

Jika anak itu menerima, mereka akan masuk ke dalam hubungan seksual. Walaupun bagi masyarakat modern ini dianggap tidak bermoral dan pelecehan seksual, namun bagi orang Yunani ini dianggap normal dan bagian dari pengasuhan menuju dewasa.

Baca Juga: 10 Festival Paling Aneh Di Dunia, Saling Lempar Kotoran Sapi, Gambar Penis Hingga Lompat Bayi

4. Pakaian Yucatec
Anak-anak Yucatec tidak mengenakan pakaian sampai mereka berusia lima tahun. Pada tahap ini, anak laki-laki akan mengenakan cawat yang mirip dengan ayahnya, sedangkan anak perempuan memakai rok.

Setiap anak laki-laki juga akan mendapatkan manik-manik putih untuk diikatkan ke rambutnya, sedangkan anak perempuan mendapatkan seutas tali dengan cangkang merah untuk dipakai di pinggangnya.

Simbol ini harus dipakai sampai upacara ritual yang menandakan mereka sudah pubertas. Mereka tidak diperbolehkan menikah sampai melewati upacara ini.

Baca Juga: Bikin Kaum Adam Meleleh, Ini 10 Suku Penghasil Wanita Tercantik Di Dunia 2 Diantaranya dari Indonesia

5. Penampilan Meksiko
Gadis-gadis meksiko akan menerima tanda melalui skarifikasi di satu pinggul dan payudara untuk menunjukkan bahwa mereka bisa mulai sekolah. Sementara anak laki-laki mendapat sumbat bibir.

Anak-anak juga akan tinggal di sekolah sampai mereka menikah, sebagai symbol transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa.

Anak laki-laki juga tidak boleh menumbuhkan rambut sampai usianya 10 tahun.

Baca Juga: Wisuda Tahfidz UBA, Seorang Hafidz Adalah Cahaya bagi Orang Tuanya Di Akherat Nanti

6. Ritual pubertas inca
Bagi suku Inca, seorang gadis menjadi dewasa setelah mendapatkan menstruasi pertamanya. Saat itu, ia akan tinggal didalam rumah tanpa makan, pada hari ketiga dia diberi beberapa jagung dan sang ibu memandikannya, dikepang rambutnya, dan memberinya pakaian bersih.

Setelah itu ia akan keluar rumah untuk menyambut tamu dan menyajikan makanan dan minuman kepada mereka, kemudian akan diberi nama baru oleh pamannya sebagai hadiah.

Bagi anak laki-laki usia 14 tahun, akan dioleskan darah binatang di dahinya, dan diberi gendongan untuk menandakan dia seorang pejuang, sambil berziarah dan mengorbankan seekor ilama.

Baca Juga: Fakta Unik Kepulauan Tristan da Cunha, Pulau Menjanjikan Kekayaan Bagi Yang Bersedia Menjadi Menantu

Kakinya juga akan dicambuk untuk menguatkannya, kemudian dia akan menindik satu telinganya sehingga dia bisa memakai sumbat yang menandakan kedewasaannya.

7. Jalan-jalan aborigin
Ketika seseorang berusia 10-16 tahun, suku aborigin akan berjalan-jalan selama enam bulan sehingga mencapai 1600 kilometer.

Selama periode ini anak diharapkan bisa bertahan hidup sendiri tanpa berinteraksi dengan manusia lain.

Baca Juga: Ilmuwan Rusia, Temukan Kayu Bahtera Nabi Nuh, Tak Disangka Inilah Isinya yang Menggemparkan!

Ini akan membuktikan ia bisa hidup dari tanah dan mandiri karena dia harus membuat tempat tinggal sendiri, mencari makanan dan air.

Anak akan meninggalkan sukunya hanya mengenakan cawat, beberapa suku juga biasanya mencabut salah satu gigi anak, atau menusuk hidung atau telinganya.

Selama berjalan, ia akan menyanyikan lagu-lagu kuno yang disebut songlines, dan diyakini bisa meminta bantuan roh.

Baca Juga: Ternyata Inilah 7 Negara yang Pernah Berdiri di Indonesia Sebelum Menjadi NKRI, Simak Penjelasan dan Faktanya

8. Upacara jepit rambut cina
Tradisi dari dinasti Zhou akan mengubah anak laki-laki dan anak peremuan menjadi dewasa dengan upacara jepit rambut.

Mereka akan memilih tamu kehormatan untuk menggulung rambut mereka menjadi sanggul dan mengenakan topi di kepaa mereka.

Kemudian anak laki-laki membungkuk kepada ibunya sebelum tamu terhormat itu memberinya nama baru. Sedangkan bagi wanita biasanya upacara juga terjadi dengan menggelar pertunangan dan pernikahan.

Baca Juga: Wow! Ingin Memiiki Harta Yang Melimpah? Jadilah Mantu di Pulau Tristan da Cunha

9. Pria Viking
Pada masyarakat Viking anak laki-laki dianggap dewasa saat usia 12 tahun, dan mereka bisa menikah.

Di Islandia, seorang anak laki-laki harus membuktikannya dengan benar saat ia bisa menunggang kuda dan bisa minum dengan laki-laki lain.

Selain itu laki-laki juga dianggap dewasa ketika sudah bisa menyelesaikan semua tugas yang diperlukan untuk bertani.

Baca Juga: Peduli Kaum Disabilitas, Gun Gun Gunawan: Kunjungi SLB Roudhatul Jannah, Sebagai Bentuk Program Nyata PKS

Sedangkan bagi wanita, akan menjadi dewasa ketika pernikahan sudah terjadi.

10. Pencarian Celtic
Beberapa anak laki-laki di Celtic Irlandia akan dikirim ke hutan untuk berburu. Dalam proses ini, mereka percaya anaknya akan mampu bertahan dengan bantuan dewa atau dewi.

Anak perempuan tidak melakukan ini, karena ritual pendewasaan ini hanya berlaku bagi anak laki-laki.***

 

Editor: Sam

Sumber: Listverse

Tags

Terkini

Terpopuler