Banyak Peristiwa Dahsyat Saat Kelahiran Nabi Muhammad Saw, Ini Daftarnya

19 Oktober 2021, 07:11 WIB
Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, Banyak peristiwa dahsyat saat menjelang Nabi Muhammad /pixabay.com/Abdullah_Shakoor

JURNAL SOREANG- Pembina Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat, Rifa Anggyana mengatakan, setiap tanggal 12 Rabiul Awal umat Islam di seluruh dunia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Di hari tersebut umat muslim melakukan penghormatan dan meneladani Nabi Muhammad SAW dengan berbagai kegiatan keagamaan. Nabi Muhammad SAW diyakini lahir pada 12 rabiul awal tahun gajah sekitar 571 Masehi.

"Di tahun gajah itulah Nabi Muhammad SAW lahir dari rahim Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhra sebagai anak yatim. Ayahnya Abdul Muthalib meninggal dalam perjalanan niaga dari syam. Abdullah meninggal ketika singgah ke tempat saudara ibunya di Yatsrib," ujarnya, Selasa 19 Oktober 2021.

Baca Juga: Jadwal Shalat Saat Maulid Nabi untuk DKI Jakarta dan Sekitarnya, Selasa 19 Oktober 2021

Selepas Aminah melahirkan, Abdul Muthalib amat gembira dan membawa bayi baru lahir itu ke Ka'bah serta memberinya nama Muhammad, saat itu Abdul Muthalib yang menyaksikan kedahsyatan peristiwa perang gajah

"Ada bantuan serangan dari langit lantas Abdul Muthalib berkata Kuingin dia (Muhammad) akan menjadi orang yang terpuji bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi," katanya.

Peristiwa dahsyat lainnya dikisahkan pada malam kelahiran Nabi istana kisra di Persia berguncang hingga 14 ruangan roboh. Api kaum Zoroaster yang disembah penganut majusi pun padam padahal api tersebut telah menyala selama 1000 tahun.

Baca Juga: Jadwal Shalat Pas Maulid Nabi untuk Bandung dan Sekitarnya, Selasa 19 Oktober 2021

"Esoknya air danau di Persia surut. Beberapa sumber mata air mengering dan rakyat Kisra kebingungan. Seseorang kepercayaan di Kisra bernama Al-Mubidzan bermimpi melihat unta-unta bermuatan berat menuntun kuda-kuda bagus," ujarnya.

Unta-unta tersebut berjalan mengarungi sungai Tigris dan sungai Eufrat lalu menyebar ke sejumlah negerinya. "Mimpi itu ditafsirkan sebagai kelahiran Nabi Muhammad SAW yang menjadi momen besar di seluruh penjuru Arab. Kelahiran Nabi Muhammad SAW juga diyakini membawa berkah bagi orang-orang di sekitarnya," ujarnya.

Halimah As-Sa'diyah diriwayatkan terus menerima keberuntungan sejak pertama kali ia mengambil bayi Muhammad bin Abdullah sebagai bayi susuannya. Ketika bayi itu disusui, air susu Halimah yang sebelumnya sedikit menjadi deras mengalir.

Baca Juga: Lima Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW, Salah Satunya Ternyata Bisa Juga Buat Gembira

Unta yang ditumpanginya dan sang suami ketika mengambil Muhammad menjadi gemuk dan kuat menempuh perjalanan dari Mekah ke Thaif.

"Kabilah bani Sa'ad asal Halimah As-Sa'diah juga tak henti-henti dilimpahi keberkahan selepas Muhammad berada di lingkungan mereka. Kelahiran manusia paling mulia yang kelahiran nya dinanti seluruh makhluk dan  kelahiran Nabi akhir zaman yang menjadi berkah bagi seluruh alam," ucapnya 

Sampai saat ini umat Islam di seluruh penjuru dunia merayakannya dengan penuh suka cita dengan berbagai cara dan perayaan Maulid Nabi ini sudah dilaksanakan sejak ribuan tahun lalu.

Baca Juga: Paling Banyak Dicari, 20 Link Twibbon Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Bisa Diunggah di Media Sosial

"Ada beberapa teori yang asal usul perayaan maulid tersebut di antaranya.Pertama, Maulid Nabi berasal dari kalangan Ahlus Sunnah oleh Gubernur Irbil di wilayah Irak, Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri. Dikisahkan, saat perayaan Maulid Nabi dilakukan Muzhaffar mengundang para ulama, ahli tasawuf, ahli ilmu, dan seluruh rakyatnya. Ia juga memberikan hidangan, hadiah, hingga sedekah kepada fakir-miskin," katanya.

Kedua, perayaan Maulid Nabi diadakan pertama kali oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi atau Muhammad Al Fatih.

"Tujuannya untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin dalam rangka menghadapi perang salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yarusalem," katanya.

Sementara itu, di Indonesia sendiri sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW berkembang di tangan Wali Songo atau sekitar tahun 1404 masehi. Perayaan tersebut dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam.

Baca Juga: Berikut, 10 Twibbon Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Bisa Diunduh Secara Gratis

"Maka dari itu, Maulid Nabi juga dikenal dengan nama perayaan Syahadatin atau kini dikenal sedaten. Selain itu, perayaan ini juga dikenal dengan Gerebeg Mulud karena cara masyarakat merayakan Maulid Nabi dengan menggelar upacara nasi gunungan," katanya.

Berdasarkan Al Quran surat Al A'raf ayat 157, Allah SWT berfirman mengenai keutamaan memuliakan dan mencintai Nabi Muhammad SAW sebagai berikut "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Quran), mereka itulah orang-orang beruntung".***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler