MUTIARA HIKMAH, Istighfar dan Bencana Alam

18 Oktober 2021, 09:53 WIB
Innalillahi, Terjadi Bencana Banjir Bandang dan Longsor yang Melanda Luwu Sulawesi Selatan. Selain.ikhtiar fisik, maka ikhtiar batin melalui istighfar bisa mencegah bencana /@actforhumanity

JURNAL SOREANG- MUTIARA HIKMAH yang terbit setiap hari semoga bisa menjadi perenungan diri  atau muhasabah sebagai upaya berkaca terhadap amalan dan  memperbaikinya pada hari ini dan selanjutnya.

Salah satu cara meraih kemudahan dalam hidup dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat  adalah dengan memanjatkan istighfar atau memohon ampun.

Allah berfirman, "Dan hendaklah kamu meminta ampun (istighfar) kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu, sampai kepada waktu yang telah ditentukan" (QS. Hud:3).

Baca Juga: Tak Stres Saat Krisis Saat Ini? Ini Jawabannya, Mutiara Hikmah Hari Ini

Syaikh Muhammad Amin As-Syinqiti  berkata untuk menafsirkan ayat ini,
“Pendapat terkuat tentang yang dimaksud dengan kenikmatan adalah rezeki yang melimpah, kehidupan yang lapang, dan keselamatan di dunia. Sedangkan yang dimaksud dengan waktu yang ditentukan adalah kematian.”  (Adhwa’ul Bayan 2/170, Darul Fikr, Libanon, 1415 H, Asy-Syamilah).

Keutamaan.lain  istighfar adalah membuat musibah tidak jadi turun. Jika kemudian musibah akhirnya  jadi turun, maka istighfar akan memudahkan kita menghadapinya, dan segera bisa menghilangkan musibah*l tersebut.

Istighfar bersifat naik ke langit akan menghalangi musibah turun ke bumi.
Nabi bersabda, "Setiap Muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan dihapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya" (HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 651).

Baca Juga: Ingin Dihilangkan Kesusahan Hidup? inilah Kuncinya, Mutiara Hikmah Hari Ini

Dalam sabda lainnya, "Tidaklah seorang Muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu, melainkan diangkat derajatnya, dan dihapuskan dosanya karenanya"  (HR. Muslim no. 2572).

Dengan keutamaan istighfar itu sehingga para Salaf dan alim ulama terdahulu mencuri waktu untuk beristighfar di mana pun dan kapan pun yang tentu saja bukan di WC atau toilet.

Perbanyaklah mengucapkan *‘Astagfirullah’, ‘Allahummaghfirli’ di sela-sela waktu, di sela-sela kesempatan dan  kesibukan, ketika menunggu, ketika naik kendaraan, ketika berjalan kaki, ketika menanti jemputan, dan ketika kita mampu mencuri sedikit waktu yang sangat mahal dalam berbagai kesibukan.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Tiga Penyesalan Sahabat Nabi yang Selalu Shalat di Pojok Masjid

Jika mengingat pesan para salaf (pendahulu ) kita, maka kita sangat malu menisbatkan diri kepada mereka.
Luqmanul Hakim pernah berpesan kepada anaknya,

"Wahai anakku, biasakan lisanmu dengan ucapan Allahummaghfirli ( Ya Allah, ampunilah aku ) karena Allah memiliki waktu-waktu yang tidak ditolak permintaan hamba-Nya di waktu itu.”

Sedangkan Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, "Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah, meja-meja makan, jalan-jalan, pasar-pasar dan majelis-majelis kalian di mana pun kalian berada. Karena kalian tidak tahu kapan turunnya pengampunan Allah” ( Jami’ Al-ulum wal hikam hal. 535, Darul Aqidah, Kairo, cet.1, 1422 H ).***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler