JURNAL SOREANG – Bulan Muharam merupakan bulan pertama hijriah dan juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak berpuasa di bulan ini.
Puasa sunah yang biasanya dilakukan di bulan Muharam ini adalah puasa Tasua dan Asyura, yang jatuh pada tanggal 9 dan 10 Muharam.
Selain kedua puasa sunah tersebut, karena di bulan Muharam ini disunahkan memperbanyak puasa sunah yang lainnya seperti puasa Senin Kamis, puasa daud, dan puasa ayyamul bidh.
Baca Juga: Bolehkah Puasa Hanya di Hari Asyura Saja? Ini Pendapat Ulama
Namun, bolehkah kita berpuasa sunah bulan Muharam akan tetapi masih mempunyai hutang puasa wajib?
Berikut jawaban Buya Yahya seperti dikutip Jurnal Soreang Rabu 18 Agustus 2021 di saluran Youtube Buya Yahya.
Dalam kesempatan di majelis yang diadakan oleh Buya Yahya, ada seorang jamaah yang bertanya tentang puasa di bulan Muharam.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura 18-19 Agustus 2021 Edisi Lengkap, Simak Sampai Habis
“Apakah boleh berpuasa di tanggal 9, 10, dan 11 Muharam, sedangkan masih ada hutang puasa wajib?” ujar pertanyaan jamaah yang dibacakan.
Menurut Buya Yahya, yang pertama jika puasa wajib yang ditinggalkan karena ada unsur kesengajaan untuk tidak berpuasa, maka orang tersebut tidak boleh berpuasa sunah sama sekali.
Karena saat meninggalkan puasa wajib tersebut dilakukan secara sengaja tanpa ada penyebab yang mengharuskan tidak berpuasa, puasa yang ditinggalkan tersebut harus langsung diganti.
Yang kedua, jika meninggalkan puasa wajib karena uzur seperti seorang ibu yang haid, hamil, melahirkan, dan menyusui serta sakit, maka meninggalkan puasa Ramadan atau puasa wajib dengan alasan seperti itu, diperbolehkan berpuasa sunah di bulan-bulan yang lain.
Asalkan masih ada kesempatan atau waktu untuk mengganti atau membayar hutang puasa wajib yang ditinggalkan tadi.
Misalnya ketika ingin berpuasa sunah bulan Muharam, sementara masih memiliki hutang dan hendak dibayarkan di hari nanti, itu sah.
Baca Juga: Puasa Asyura 10 Muharram 1443 H Jatuh pada 19 Agustus 2021, Ini Niat dan Keutamaannya
Akan tetapi, menurut Buya ada puasa yang lebih enak lagi dilakukan yaitu puasa dengan niat membayar hutang di tanggal puasa-puasa yang disunahkan.
Seperti berniat puasa untuk membayar hutang atau mengganti puasa wajib yang ditinggalkan di tanggal 9, 10, dan 11 Muharam.
Ketika berpuasa di tanggal tersebut, sekalipun niatannya untuk membayar hutang puasa wajib, tetapi masih tetap mendapatkan pahala sunah.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Puasa 10 Muharam? Berikut Jawaban Buya Yahya
Buya Yahya melanjutkan, niatan puasa wajib dan puasa sunah tidak boleh disatukan dan itu tidak sah.
Berbeda dengan niatan puasa sunah dengan puasa sunah, hal itu diperbolehkan untuk digabungkan.
Misalnya tanggal 9 Muharam jatuh pada hari Senin, maka di sana bisa berniat puasa Tasua dan juga puasa Senin.***