JURNAL SOREANG – Waspadai partikel plastik berukuran kecil dapat berpotensi masuk ke jantung, otak, dan organ lain dari janin.Sebuah penelitian menunjukkan plasenta tidak menghalangi partikel semacam itu.
Hal itu dibuktikan dalam sebuah eksperimen pada tikus yang merupakan penelitian pertama pada makhluk hidup.
Eksperimen juga menunjukkan janin tikus yang terpapar partikel mengalami penurunan berat badan secara signifikan menjelang akhir kehamilan.
Penelitian ini mengikuti pengungkapan pada Desember 2029 tentang partikel plastik kecil di plasenta manusia.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan di laboratorium tentang plasenta manusia yang disumbangkan oleh ibu setelah lahir juga menunjukkan debu plastik sebesar manik-manik polistiren dapat melewati penghalang plasenta.
Para ilmuwan mengungkapkan keprihatinan terhadap masalah serius ini.Polusi mikroplastik telah mencapai seluruh dunia, dari puncak Gunung Everest hingga lautan terdalam, dan orang-orang telah diketahui mengonsumsi partikel-partikel kecil melalui makanan dan air, dan ketika menghirupnya.
Dampak kesehatan dari partikel plastik kecil di dalam tubuh masih belum diketahui.
Tetapi para ilmuwan mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menilai masalah ini, terutama untuk janin dan bayi yang sedang berkembang, karena plastik dapat membawa bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Sembelit untuk Ibu Hamil, dari Probiotik Sampai Perbanyak Minum
Dikutip dari The Guardian, Prof Phoebe Stapleton, dari Rutgers University, yang memimpin penelitian tikus, berkata: “Kami menemukan nanopartikel plastik di mana-mana kami melihat - di jaringan ibu, di plasenta dan di jaringan janin. Kami menemukannya di jantung janin, otak, paru-paru, hati, dan ginjal," katanya.
Hal itu lantas mendapat tanggapan dari salah satu akademisi Trinity College Dublin Dunzhu Li yang mengatakan kemungkinan penularan partikel dari ibu ke anak terjadi sejak dini dan kasus ini ditemukan di banyak tempat di dunia.
"Studi ini sangat penting karena membuktikan potensi untuk mentransfer (partikel plastik) pada kehamilan mamalia - mungkin itu terjadi sejak awal. awal kehidupan manusia.
Baca Juga: Dikabarkan akan Menikah Tahun Ini, Son Ye Jin Kekasih Hyun Bin Diduga Sedang Hamil
Baca Juga: Kabar Gembira bagi Ibu Hamil, Ini Hasil Riset Terbaru Soal Pengaruh Covid-19 pada Ibu Hamil
“Partikel-partikel itu ditemukan hampir di mana-mana di dalam janin dan juga dapat melewati sawar darah-otak, ini sangat mengejutkan," kata Dunzhu Li, di Trinity College Dublin (TCD) di Irlandia.
Selain itu seorang guru besar di TDC, Prof John Boland ikut menanggapi fenomena ini dengan tidak menafsirkannya secara berlebihan.
Menurutnya, penting untuk tidak menafsirkan hasil ini secara berlebihan.
“Nanopartikel yang digunakan berbentuk hampir bulat, sedangkan mikroplastik nyata adalah benda mirip serpihan tidak beraturan. Bentuk itu penting, karena menentukan bagaimana partikel berinteraksi dengan lingkungannya,” tuturnya.***