Puasa Awal Rajab, Ini Pendapat Ustaz Aam Amirudin dan Ustaz Lainnya

13 Februari 2021, 07:04 WIB
Ilustrasi puasa di bulan Rajab. Ini pandanvan Ustaz Aam Amiruddin dan Abah Nandang Koswara /PIXABAY/Alexey_Marcov

JURNAL SOREANG- Akhir-akhir ini, viral ajakan  berpuasa khusus di awal bulan Rajab. Lalu, sebenarnya kedudukan hukum puasa ini? Bagaimana sebaiknya mengisi Rajab dan Syaban untuk persiapan Ramadhan?

Menaggapi hal ini, pengasuh Percikan Iman Radio Oz Bandung, Ustaz Aam Amiruddin mengatakan, tdak terdapat amalan khusus terkait bulan Rajab, baik bentuknya shalat, puasa, zakat, maupun umrah.

"Tanpa mengurangi rasa hormat dan saya menghargai pendapat lain. Namun mayoritas ulama menjelaskan bahwa hadis yang menyebutkan amalan di bulan Rajab adalah hadis dhaif dan tertolak," katanya.

Baca Juga: Keutamaan Bulan Rajab, Ini Puasa Selama Rajab Menurut Ustadz Adi Hidayat

Seperti  merujuk ke Ibnu Hajar mengatakan,“Tidak terdapat riwayat yang sahih yang layak dijadikan dalil tentang keutamaan bulan Rajab, tidak pula riwayat yang shahih tentang puasa rajab, atau puasa di tanggal tertentu bulan Rajab, atau shalat tahajud di malam tertentu bulan rajab. Keterangan saya ini telah didahului oleh keterangan Imam Al-Hafidz Abu Ismail Al-Harawi.” (Tabyinul Ajab bi Ma Warada fi Fadli Rajab, hlm. 6)

Keterangan yang sama juga disampaikan oleh Imam Ibnu Rajab. Dalam karyanya yang mengupas tentang amalan sepanjang tahun, yang berjudul Lathaiful Ma’arif,  "Beliau menegaskan tidak ada shalat sunah khusus untuk bulan Rajab," katanya, Sabtu, 13 Februari 2021.

Sedangkan Ketua Syarikat Islam Jabar, KH. Nandang Koswara mengatakan, tidak terdapat dalil yang sahih tentang anjuran puasa atau shalat tertentu di bulan Rajab.

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan Bertepatan dengan 13 April 2021

"Ada pun hadis yang menyebutkan keutamaan shalat Raghaib di malam Jumat pertama bulan Rajab adalah hadis dusta, batil, dan tidak sahih. Shalat Raghaib adalah bid’ah, menurut mayoritas ulama,” ujarnya merujuk ke Kitab Lathaiful Ma’arif, hlm. 213 

Hadis Mujibah Al-Bahiliyah menceritakan anjuan untuk berpuasa di semua bulan haram, sebagaimana yang ditegaskan Ibnu Rajab sebagai anjuran puasa ini sebagai pilihan terakhir ketika seseorang hendak memperbanyak puasa sunah.

"Terlalu jauh ketika hadis ini dijadikan dalil anjuran puasa di bulan rajab secara khusus, sementara untuk bulan haram lainnya, kurang diperhatikan. Karena praktek yang dilakukan beberapa ulama, mereka berpuasa di seluruh bulan haram, tidak hanya bulan Rajab," kata Nandang yang juga pembimbing umrah dan haji Qiblat Tour.

Baca Juga: Setelah Viral Video Baca Doa Makan, Amanda Manopo Kenakan Kerudung, Netizen Doakan yang Terbaik

Sedangkan pengurus Muhammadiyah Jabar, Ustaz Dikdik mengatakan, Rajab adalah bulan mulia, namun mengkhususkan diri berpuasa di awal Rajab, maka perlu diluruskan masalahnya.

"Apalagi puasa awal Rajab dikaitkan dengan anggapan puasanya berpahala setahun penuh, terhindar dari bencana dll. Namun demikian, jangan pula menolak faham puasa awal Rajab ini apalagi sampai mengharamkan puasa Rajab," ujarnya.

Rasulullah bil berkehendak puasa akan langsung berpuasa. "Mungkin kalau dirata-ratakan di antara bulan-bulan yang ada, maka selain Ramadhan, Nabi lebih banyak berpuasa sunnah di  Sya'ban," kata pembimbing umrah Qiblat Tour.

Baca Juga: Sudahkah Shalat Tahajud? Baca Doa Ini Ya Setelah Shalat Tahajud

Jadi, kalau pun mau berpuasa baik di Rajab atau Sya'ban silahkan saja, tapi jangan dikhusus-khususkan dengan berharap ini dan itu.

"Lakukan saja puasa sunah yang dalilnya kuat seperti Senin dan Kamis, ayyamil bidh atau puasa Daud. akukan saja pd hari senin-kamis, ayamul bidh,  Kalau sudah dekat Ramadhan sekitar dua atau tiga, maka lebih baik berhenti puasanya," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler