Kampanye Wenny, Optimalkan Bonus Demografi Melalui Pencegahan Stunting Sejak Dini pada Warga Kota Depok

- 17 Januari 2024, 12:52 WIB
Kampanye Wenny, Optimalkan Bonus Demografi Melalui Pencegahan Stunting Sejak Dini pada Warga Kota Depok 15 Januari 2024.
Kampanye Wenny, Optimalkan Bonus Demografi Melalui Pencegahan Stunting Sejak Dini pada Warga Kota Depok 15 Januari 2024. /Jurnal Soreang / Tenang Safari/BKKBN Jabar

JURNAL SOREANG - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja dalam hal ini DPR RI Komisi IX mengawali tahun 2024 kembali melakukan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting.

Kegiatannya berlangsung di Depok Town Center Lt 2 Maharaja, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Senin 15 Januari 2024.

Hadir di kegiatan ini antaranya Wenny Haryanto, Anggota Komisi IX DPR RI, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok Nessi Handari, serta Penata Kependudukan dan KB ahli muda BKKBN Jawa Barat, Della Aryati S.Pd, M.A.P, dan para kader PKK, serta perwakilan masyarakat dari Kecamatan Pancoran Mas juga Kecamatan Cipayung.

Baca Juga: Habiskan Anggaran APBN 8,4 Miliar, Jalan di Kecamatan Pulau Rao, Pulau Morotai Tuntas Akhir Bulan Ini

 

Wenny Haryanto mengungkapkan bahwa bonus demografi harus dioptimalkan dengan melakukan pencegahan stunting sejak dini. Antaranya dengan pembinaan rutin kepada remaja serta memperhatikan kesehatan ketika akan menjadi calon pengantin.

Pentingnya pemahaman optimalisasi bonus demografi melalui pencegahan stunting dapat pula dilakukan dengan memperhatikan pola makan sang calon pengantin sampai hamil hingga melahirkan anak.

"Mari kita optimalkan bonus demografi sebagai kondisi di mana mayoritas penduduknya berada dalam usia produktif mulai umur 15 tahun sampai 64 tahun," Ujar Weni Haryanto .

Sementara itu Kepala DP3AP2KB Kota Depok Nessi Handari kepada remaja putri lebih menekankan upaya mencegah stunting sejak dini dengan mengkonsumsi makanan bergizi terutama saat menstruasi untuk menghindari anemia atau kekurangan darah.

Baca Juga: RAMALAN CINTA ZODIAK 17 Januari 2024! Capricorn, Aquarius, dan Pisces Pisahkan Kehidupan Pribadi dan Profesion

 

Nessi pun menambahkan bagi para remaja putra dan putri menjelang usia pernikahan hendaknya menjauhi perilaku pola hidup yang tidak sehat agar ketika menikah nanti Pasangan calon pengantin baik putra maupun putri dalam keadaan yang sehat dan memiliki stamina yang kuat serta fisik yang berkualitas.

"Bagi ibu hamil hendaknya rutin memeriksa kesehatan diri dan calon bayi yang ada dalam perutnya ke posyandu agar ketika melahirkan bayinya dalam keadaan sehat dan tidak terkena stunting," ujarnya.

Penata Kependudukan dan KB Ahli Muda BKKBN Jawa Barat, Della Aryati menginformasikan bahwa dari 49,3 juta penduduk Jawa Barat, 27% nya atau kurang lebih 13 juta penduduknya adalah remaja yang berusia 10 sampai 24 tahun dan belum menikah.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Ginjal, Berikut 6 Tanda yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini

 

Salah satu intervensi BKKBN dalam mencegah stunting adalah dengan memperhatikan kesehatan remaja melalui pusat Informasi dan konseling Remaja (PIK-R).

"PIK-R adalah suatu wadah kegiatan program generasi berencana yang dikelola dari oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya,"ujar Della Aryati.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Tenang Safari

Sumber: BKKBN Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x