Tapi terkontrolnya ini belum rata. Beberapa wilayah masih harus diedukasi terkait hal ini, misalnya di Papua, NTT, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Aceh. Semua masih jauh dari target, inilah tantangan putra putri daerah yang menjadi ASN agar menjadi teladan di wilayahnya masing-masing ketika berbicara mengenai kependudukan.
"Ada beberapa wilayah dalam soal kependudukan yang menggembirakan sebut saja Provinsi DIY, Jawa Timur, kemudian Sulawesi Utara. Selain itu ada Bali dan DKI Jakarta. Tetapi ada 10 provinsi yang masih di angka 2,2 dan juga masih ada banyak provinsi lainnya yang di atas 2,5. Saya berharap ASN yang berada di NTT, di Papua, Papua Barat ayo ikut peduli mengendalikan kependudukan ini, agar bisa mengkampanyekan bahwa jumlah penduduk itu masih harus diperhatikan lebih serius," pesan Hasto.
Sebelum menutup penjelasannya, dr. Hasto menyampaikan pesannya. Semuanya harus peduli kependudukan, kita harus perhatikan bahwa bagaimana penduduk itu harus berkualitas, tidak hanya kuantitas.
‘’Kualitas menjadi penting, ini berkaitan dengan program pencegahan dan penurunan stunting. ASN adalah sebuah motor penggerak dari kesadaran masalah kualitas penduduk ini. ASN harus tahu betul bahwa kita harus meningkatkan IQ dan juga kerja keras, untuk bisa mencetak generasi yang unggul", pungkas Hasto.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang