JURNAL SOREANG - ASN adalah pelayan masyarakat. Menghadapi masyarakat yang ekspektasinya sangat tinggi, ini merupakan tantangan yang nyata bagi ASN. Tentu akan semakin berat tantangan ke depannya karena ada banyak hal lain yang harus dihadapi, ada perubahan demografi populasi, perubahan gaya hidup, hedonisme, pluralisme, dan juga individualisme. Itulah tantangan nyata bagi ASN ke depannya.
ASN harus peduli kependudukan, berikan contoh 2 anak lebih sehat, itu penting untuk selalu dikampanyekan bagi ASN yang kelak berada di daerah-daerah yang rata-rata kehamilannya masih cukup tinggi.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) dihadapan 1500 Praja IPDN secara virtual saat menjadi narasumber pada Kegiatan Seminar Nasional ASN Peduli Kependudukan yang diselenggarakan di Kampus IPDN, Jatinangor Jawa Barat secara virtual dan live streaming melalui youtube channel @BKKBN Official, Selasa 31 Oktober 2023.
"Sebagai pelayan masyarakat, ASN mempunyai berbagai tantangan tapi harus bisa juga menempatkan diri sebaik-baiknya di dalam kehidupan bermasyarakat. ASN harus tahu situasi seperti apa penduduk yang dilayani, seperti apa perkembangannya. Sebagai negara berpenduduk nomor empat besar dunia tentunya harus disadari betul bahwa jumlah dan kualitas penduduk besar bisa menjadi kekuatan tapi bisa juga menjadi beban bagi negara bila kuantitas dan kualitas penduduknya kurang baik," tutur Hasto.
Lebih lanjut Hasto menjelaskan, laju pertumbuhan penduduk relatif terkontrol, sekarang ada dikisaran 1,25 dan rata-rata Total Fertility Rate (TFR) juga relatif terkontrol sejak tahun 1971 sampai hari ini.
Tapi terkontrolnya ini belum rata. Beberapa wilayah masih harus diedukasi terkait hal ini, misalnya di Papua, NTT, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Aceh. Semua masih jauh dari target, inilah tantangan putra putri daerah yang menjadi ASN agar menjadi teladan di wilayahnya masing-masing ketika berbicara mengenai kependudukan.
"Ada beberapa wilayah dalam soal kependudukan yang menggembirakan sebut saja Provinsi DIY, Jawa Timur, kemudian Sulawesi Utara. Selain itu ada Bali dan DKI Jakarta. Tetapi ada 10 provinsi yang masih di angka 2,2 dan juga masih ada banyak provinsi lainnya yang di atas 2,5. Saya berharap ASN yang berada di NTT, di Papua, Papua Barat ayo ikut peduli mengendalikan kependudukan ini, agar bisa mengkampanyekan bahwa jumlah penduduk itu masih harus diperhatikan lebih serius," pesan Hasto.
Sebelum menutup penjelasannya, dr. Hasto menyampaikan pesannya. Semuanya harus peduli kependudukan, kita harus perhatikan bahwa bagaimana penduduk itu harus berkualitas, tidak hanya kuantitas.
‘’Kualitas menjadi penting, ini berkaitan dengan program pencegahan dan penurunan stunting. ASN adalah sebuah motor penggerak dari kesadaran masalah kualitas penduduk ini. ASN harus tahu betul bahwa kita harus meningkatkan IQ dan juga kerja keras, untuk bisa mencetak generasi yang unggul", pungkas Hasto.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang