JURNAL SOREANG - Akibat kemarau panjang, sejumlah petani di wilayah Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis terpaksa menelantarkan sawah garapannya.
Hal itu menyebabkan areal persawahan yang dibiarkan telantar tertutup gulma. Sementara sebagian di antaranya sudah mengeluarkan bulir padi.
Tak hanya itu, sebenarnya masih ada beberapa petani masih bisa panen. Namun, hasil panen anjlok hingga 50 persen lebih.
Baca Juga: Lagi! Aksi Pelajar Panjat Tiang Setinggi 14 Meter Saat Upacara Hari Kemerdekaan ke-78 Tuai Pujian
Para petani mengeluhkan kondisi tersebut, selain itu mereka menilai bahwa panen bukanlah perkara yang mudah, karena rumpun padi menyatu dengan rumput liar.
Dari kondisi itu, pemilik ternak pun memanfaatkan tanaman padi yang tidak bisa diselamatkan untuk pakan ternak.
“Masih bisa panen, cuma anjlok lebih dari 50 persen," kata Maman (75), petani di Handapherang.
Meski begitu, Maman harus tetap bersyukur karena dirinya masih bisa panen, meskipun hasilnya sedikit.
Baca Juga: Viral! Pelatih Paskibra Jatuh dari Tiang Bendera Saat Upacara Hari Kemerdekaan ke-78 di Lampung
"Sawah di sebelah ini dibiarkan, tidak dipanen dibiarkan saja, tertutup rumput yang lebih tinggi dari tanaman padi,” kata Maman.