Network
JURNAL SOREANG - Publik Kabupaten Ciamis dibuat geger dengan berbagai kasus asusila atau pencabulan anak dibawah umur. Korban ada yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
Dari beberapa kasus pencabulan yang terjadi, ada salah satu kasus yang dilakukan oleh oknum guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Disebutkan bahwa predator sex itu termasuk pedofilia karena korbannya masih anak SD.
Terkait berbagai kasus pencabulan anak dibawah umur yang terjadi di Kabupaten Ciamis, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Ai Rusli Suargi mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus melakukan upaya-upaya sosialisasi terhadap pegawai negeri sipil (PNS), untuk pencegahan kasus asusila terulang di tempat yang berbeda.
"Jika ada kasus asusila atau pelanggaran PNS yang terjadi, tentu kita akan melakukan pemeriksaan, dan apabila terbukti, maka yang bersangkutan akan berikan hukuman disiplin secara normatif," ucapnya, Sabtu 18 Juni 2023.
Baca Juga: Didominasi Sekolah Negeri, Ini 20 SMA Terbaik di Malang, Rekomendasi PPDB Jatim 2023
Untuk pencegahan ke depan, pihak BKPSDM akan terus melakukan kordinasi dengan semua SKPD untuk terus sosialisasi pembinaan disiplin di setiap kecamatan.
"Sampai minggu ini, alhamdulilah sudah berjalan di lima kecamatan, mulai dari Banjaranyar, Banjarsari, Baregbeg, Sadananya, Panumbangan. Dan insya alloh ke depannya di kecamatan-kecamatan lain akan kita laksanakan," ungkapnya.
Selain itu, BKPSDM telah melakukan sosialisasi terhadap seluruh kepala puskesmas dan kepala sekolah untuk pembinaan disiplin. Karena menurutnya semua pembinaan disipilin pada dasarnya melekat pada atasan langsung.
"Karena BKPSDM sendiri tentu tidak bisa untuk mengontrol langsung setiap tindakan atau pelanggaran yang dilakukan oleh setiap ASN, yang berjumlah kurang lebih ada sembilan ribu ASN di Kabupaten Ciamis," paparnya.
