Baca Juga: Satpol PP Kabupaten Bandung Gencar Operasi Pekat: Ribuan Obat Terlarang dan Botol Miras Disita
Seperti yang diungkapkan Pemegang Yayasan Kusumadiningrat, Rd Hanif Radinal, kalau area Jambansari luasnya 3,8 Hektar, kemudian yang dibangun tempat wisata sejarah, budaya dan religi seluas 1,2 hektar termasuk area keraton Selagangga.
"Letak Keraton Selagangga ada di sebrang makam yang kini dijadikan Museum juga," ujar Hanif, Kamis (8/6/2023).
Museum yang terletak di area Keraton Selagangga dinamai Museum Galuh Pakuan dan diresmikan Wakil Gubernur Jawa Barat pada Tahun 2010.
"Awalnya museum ada di area pemakaman dan rumah penduduk, namun dipindahkan ke tempat yang sekarang disebabkan tempat awal terkena Gempa Tektonik yang terjadi akhir Tahun 2009, sehingga keamanannya menjadi rawan," ucapnya.
Pada tahun 1970, area pemakaman dikelola oleh Yayasan Sirnayasa, kemudian pada tahun 1994 berubah nama menjadi Yayasan Kusumadiningrat. Sementara area keraton jatuh ke pewaris terakhir yang bernama R Gurdi Kusumawinata.
Sementara mengenai hubungan antara Yayasan Kusumadiningrat (Area Pemakaman Jambansari) dengan Yayasan Kusumawinata (Area Keraton) dikatakan Hanif, dahulu Keraton Selagangga dipakai Rumah Tinggal RAA Kusumadiningrat sekaligus dijadikan tempat kerja.
"RAA Kusumadiningrat dia penerusnya RAA Kusumasubrata 1886-1914 dan dia adalah pewaris raja terakhir," jelasnya