Inovatif! Berikut Daftar 2 Desa Hidroponik di Ciamis: Tanaman Manjakan Mata

- 2 Juni 2023, 12:55 WIB
Ilustrasi, salah satu tanaman sayur hidroponik yang dikembangkan melalui program ketahanan pangan.
Ilustrasi, salah satu tanaman sayur hidroponik yang dikembangkan melalui program ketahanan pangan. /Kayan/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Kabupaten Ciamis yang terletak di Provinsi Jawa Barat ini, memang dikenal dengan berbagai macam kelebihan, Salah satunya ada Desa Hidroponik yang bisa menjadi percontohan bagi daerah lain.

Ada dua desa di Kabupaten Ciamis yang mengembangkan tanaman sayuran dengan sistem hidroponik. Berikut ulasannya:

1. Desa Pawindan

Pemerintah Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis menggagas program pemberdayaan masyarakat demi memantapkan sektor ketahanan pangan.

Baca Juga: Jangan salah ya! Menjelang Idul Adha 2023, Simak Jadwal Hari yang Tak Boleh untuk Puasa

Tanaman sayur hidroponik ini merupakan program unggulan dari program ketahanan pangan yang bersumber dari dana desa, untuk mewujudkan sumber ketahanan pangan sejak tahun 2021.

Jenis-jenis tanaman hidroponik yang dibudidaya di Desa Pawindan di antaranya ada kangkung, selada, sawi caisim, dan cabe rawit.

Dikatakan Bidang Pembangunan Desa Pawindan, Ahim, bahwa kebetulan di Desa Pawindan sudah ada warga atau UMKM yang bergerak di bidang hidroponik. Dan sudah menjadi narasumber di kabupaten-kabupaten lain.

"Sehingga pada waktu itu, diputuskan dalam musyawarah desa, yang akan dikembangkan dalam program ketahanan pangan yaitu hidroponik," ucapnya Jumat 2 Juni 2023.

Baca Juga: The Little Mermaid Memecahkan Rekor Adaptasi Live – Action Disney di Rotten Tomatoes

Program budidaya sayuran hidroponik ini, kata Ahim, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan beberapa rumah makan, pasar ciamis, dan juga melayani kebutuhan warga Desa Pawindan yang mau membeli langsung ke lokasi hidroponik.

"Saat ini masih budidaya di lahan desa oleh kelompok-kelompok UMKM, sesuai dengan kesepakatan, bagi hasil dengan desa, sehingga ada tambahan PAD," ungkapnya.

Dan dia berharap, ke depan, semua warga di Desa Pawindan mengikuti budidaya tanaman hidroponik, dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.

"Pada tahun 2021 membuat 1 intalasi hidroponik oleh kelompok lember pelangi, dan tahun 2022 membangun 3 intalasi hidroponik, sehingga saat ini kita punya 4 intalasi hidroponik untuk memenuhi kebutuhan pasar," paparnya.

Baca Juga: Bella Ramsey janjikan The Last of Us Season 2 Akan Lebih Gelap

2. Desa Tanjungsukur

Desa Tanjungsukur ini berada di Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Selain Desa Pawindan, desa ini juga mengembangkan budidaya tanaman hidroponik dari program ketahanan pangan.

Kepala Desa Tanjungsukur, Otong Bahrul Ulum mengatakan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat sekitar, serta peningkatan potensi ekonomi melalui manajerial secara swadaya masyarakat, Desa Tanjungsukur kembangkan budidaya tanaman hidroponik melalui program ketahanan pangan.

Keterbatasan lahan nyatanya bukanlah menjadi hambatan untuk berinovasi dan produktif. Gagasan tersebut kemudian membuat pemerintah Desa Tanjungsukur tergerak dan beralih fungsi dari lahan yang semula tidak produktif, disulap menjadi green house.

"Konsep tanaman hidroponik yang sudah berjalan di Desa Tanjungsukur juga sering menjadi sarana edukasi bagi para pelajar," ucapnya.

Baca Juga: Idul Adha 2023: Meski Bertepatan Ayyamul Bidh, Tanggal ini Tidak Boleh Melakukan Puasa,Kok Bisa?

Tentu, kata dia, ini merupakan aspek yang sangat penting sebagai media pembelajaran bagi para pelajar untuk memahami sistem dan cara kerja media hidroponik dalam menghasilkan berbagai komoditi sayuran yang sehat.

Dikatakan dia, Penggunaan sistem pertanian hidroponik sendiri hasil yang diperoleh juga tak kalah bagusnya dengan sistem pertanian konvensional.

Hidroponik dapat dikembangkan dengan menggunakan alat yang terjangkau, diantaranya pipa yang berukuran lumayan besar untuk menampung air supaya akar tanaman berkembang.

Pipa dapat disusun ke atas seperti pola terasering/tingkat batang memanjang, sehingga menghemat lahan.

Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini 5 Dampak Buruk Telat Makan Bagi Kesehatan Tubuh yang Wajib Diperhatikan

Hidroponik merupakan inovasi dalam pembudidayaan tanaman tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air (H2O). Hidroponik merupakan lintasan terakhir untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakat sekitar.

“Dampaknya secara perekonomian, yang pertama untuk tim yang mengerjakan di Taman Hidroponik ini. Dan kedua hasil penjualan ada bagi hasil dengan desa seusai kesepakatan awal, untuk menambah PAD desa," ungkapnya.

Saat ini, di Desa Tanjungsukur masih menggunakan lahan aset desa. Dan ke depan dia juga berharap diikuti oleh seluruh warga untuk mengembangkan budidaya tanaman hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang kurang produktif.

Baca Juga: Harga Pertamax Turun Pada Bulan Juni 2023 ini, Bagaimana Dengan Pertalite?

"Hasil panen ini bisa dikonsumsi untuk masyarakat sekitar, dan di jual ke pasar-pasar, hingga saat ini, alhamdulilah hasil penjualan dan keuntungannya juga maksimal," tukasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x