Meskipun pesertanya wanita, namun bobot materi, metode, praktik, narasumber yang terdiri dari akademisi 60 % guru besar, praktisi, dan stakeholder dari PHU Kementerian agama RI.
Tidak ada yang dibedakan dengan peserta dari kalangan laki-laki. Jadi, diharapkan bisa memiliki kualitas dan kompetensi yang sama, antara pembimbing wanita dan laki-laki, sehingga kedua-duanya bisa bekerja profesional sebagai petugas haji dan umrah.
Baca Juga: Seorang Jemaah Haji Kabupaten Bandung Wafat di Pesawat Terbang, Ini Kesaksian Pembimbing Haji
Dalam kegiatan ini, panitia sertifikasi juga melibatkan mahasiswa Jurusan Manajemen Haji dan Umrah, sebagai media pembelajaran agar bisa mempersiapkan SDM yang handal dalam bidang PHU.
“Melibaktan mahasiswa sebagai bentuk pembelajaran mahasiswa, yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, terakhir turut aktif juga dalam melakukan evaluasi,” ujar Dr. H. Asep Iwan Setiawan, Ketua Jurusan Manajemen Haji dan Umrah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Seorang peserta Hj. Aisyah Hudaya, peserta dari Mathlaul Anwar Jawa Barat, mengaku senang mendapat peluang partisipasi menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji berkualitas dengan berperan sebagai pembimbing ibadah haji profesional.
"Dengan sertifikasi ini, kami percaya diri dapat turut membangun kualitas ibadah haji," ujar Aisyah.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang , FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang , Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang